Bupati Kubu Raya Dianggap Lakukan Intimidasi, Ratusan Anggota TKBM Unjuk Rasa

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com - Tidak sependapat dan bertentangan dengan peraturan yang di sampaikan oleh Bupati Kubu Raya, Muda Mahendra.

Ratusan anggota Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Kubu Raya, melakukan aksi unjuk rasa di kantor Gubernur Kalbar, pada Rabu (30/8/2023).

Surat tentang Kebijakan Bupati Kubu Raya mengenai konflik yang sering terjadi, terhambatnya penyaluran distrubusi barang dan terhentinya aktivitas buruh bongkar muat menjadi hal penting yang mereka sampaikan saat berorasi.

Sekretaris TKBM Beni mengatakan jika sebenarnya hal itu merupaka. fitnah bagi TKBM.

"Kami TKBM punya tugas menjamin kelancaran dan kewajiban melaksanakan kalau ada kerusakan kami ganti rugi," tegasnya.

Ia juga mengatakan, Koperasi Mitra Jaya Perkasa (MJP) melakukan monopoli karena pimpinam koperasi MJP merupakan seorang pengusaha, orang paling berpengaruh di Kubu Raya dan terindikasi dugaan suap-menyuap, dan ada kepentingan politik.

"Karena didalam struktur koperasi MJP ada 11 dewan aktif, sekretaris MJP itu anggota dewan aktif," ujarnya.

Dalam surat yang dikeluarkan Bupati, pihaknya menganggap Bupati seperti preman.

"Seperti hakim yang tau-tau bisa Memutuskan," kata Beni

Ia menganggap jika surat yang dikeluarkan Bupati Kuburaya tersebut sangat rancu terlebih jika melihat dari nomor surat.

"Surat ini sangat rancu, dilihat dari nomor surat, surat yang diketik dinas koperasi UMKM Kubu raya dan di tandatangani Bupati Kubu Raya," sambungnya.

Dijelaskannya dengan adanya surat yang dikeluarkan Bupati Kuburaya maka lebih dari 200 tenaga kerja terancam putus kerja.

"Dengan adanya surat ini dikeluarkan oleh Bupati Kubu Raya, ada 200 lebih tenaga kerja terancam dan putus kerja," tutupnya

Ratusan pengunjuk rasa meminta kepada Gubernur Kalbar Sutarmidji untuk mencabut surat keputusan yang dikeluarkan oleh Bupati Kubu Raya dan meminta keadilan kepada Pemerintah Provinsi Kalbar.

Hingga kini para pengunjuk rasa TKBM masih berada di sekitar kantor Gubernur Kalbar. (Dwi)

Leave a comment