Wisata Taman Nasional Tanjung Puting, Ibukota Orangutan Dunia: Tak Lepas dari Sosok Birute Mary Galdikas

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, insidepontianak.com - Aktivitas wisata di Taman Nasional Tanjung Puting Kalimantan Tengah tak lepas dari sosok Birute Mary Galdikas. Pasalnya, peneliti orangutan inilah menginisiasi lahirnya kegiatan ekowisata.

Ya, sebagai peneliti orangutan, Birute Mary Galdikas adalah orang pertama yang menginisiasi lahirnya kegiatan ekowisata bagi masyarakat lokal di sekitar Taman Nasional Tanjung Puting.

Birute Mary Galdikas adalah peneliti dari University of California, Los Angeles (UCLA), yang fokus pada orangutan dan mendirikan Camp Leakey di Taman Nasional Tanjung Puting sejak 1971.

Melasir visitkotawaringinbarat.id, Kamis (21/9/2023), Taman Nasional Tanjung Puting berada di semenanjung barat Provinsi Kalimantan Tengah. Taman nasional ini memiliki luas 415.040 hektare.

Dalam satu dasawarsa terakhir taman nasional ini telah menjelma menjadi destinasi andalan Indonesia yang paling diminati wisatawan mancanegara di Pulau Kalimantan.

Daya pikatnya adalah menjadi salah satu hutan hujan tropis tertua di dunia dan memiliki ribuan jenis keanekaragaman hayati flora dan fauna. Terutama orangutan, satu–satunya kera besar di luar benua Afrika.

Taman Nasional Tanjung Puting merupakan rumah alami dengan populasi terbesar orangutan Kalimantan (pongo pygmaeus) yang dilindungi. Sebagai informasi, orangutan hanya dapat ditemukan hidup liar di Kalimantan dan Sumatra .

Karena itu, Birute Mary Galdikas mengatakan Taman Nasional Tanjung Puting adalah “Ibukota Orangutan Dunia”. Dan pada 1991, tepatnya setelah 20 tahun berkiprah di hutan Kalimantan, sang peneliti pun menelurkan ide demi menyelamatkan alam.

Dia menginisiasi lahirnya kegiatan ekowisata bagi masyarakat lokal yang ada di sekitar wilayah Taman Nasional Tanjung Puting. Ekowisata adalah mata pencaharian alternatif dibandingkan melakukan illegal logging maupun penambangan liar.

Seiring berjalannya waktu kegiatan ekowisata di Taman Nasional Tanjung Puting semakin populer bagi masyarakat sekitar dan terus berkembang.

Maka kini bisa dinikmati ragam aktivitas wisata di Taman Nasional Tanjung Puting. Melansir nativeindonesia.com, Kamis (21/9/2023) ragam aktivitas itu adalah:

  1. Menyusuri The Black River

The Balck River merupakan sebutan untuk Sungai Sekonyer karena semakin memasuki kawasan taman nasional air sungainya berwarna hitam. Ini disebabkan oleh zat tanin yang dikeluarkan tumbuhan yang mendiami sungai tersebut.

Sungai Sekonyer merupakan satu-satunya jalur dengan perahu klotok menuju Tanaman Nasional Tanjung Puting. Sejauh mata memandang hanya melihat tanaman hijau yang berderet rapi di sepanjang sungai.

  1. Mengeksplore Tanjung Harapan

Tanjung Harapan merupakan sebuah desa yang menjadi tempat tinggal beberapa warga dengan mayoritas bekerja sebagai nelayan.

Ketika berada di Tanjung Harapan Anda akan diajak menuju pusat informasi mengenai Taman Nasional Tanjung Puting serta beberapa hewan yang ada.

  1. Mengunjungi Pondok Tanggui

Untuk menuju Pondok Tanggui dari Tanjung Harapan, melanjutkan perjalanan dengan menggunakan perahu klotok kembali.

Guide akan membawa Anda melakukan trekking di malam hari menyusuri Pondok Tanggui, dimana Anda akan menemukan tarantula, semut beracun, kucing hutan, dan sebagainya.

  1. Berada di Camp Leakey

Camp Leakey merupakan pusat rehabilitasi orangutan. Anda dapat mengetahui informasi tentang orangutan Kalimantan khususnya yang berada di sekitar Camp Leakey.

Dan tempat ini adalah lokasi penelitian Birute Mary Galdikas sejak 1971 lalu. Tepatnya, sejak dia ditugasi Louis Leakey untuk meneliti orangutan di Tanjung Puting.

Demikian soal Taman Nasional Tanjung Puting, lokasi yang dijuluki sebagai ibukotanya orangutan dunia, dan kiprah Birute Mary Galdikas. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment