MTUI Kalbar Nilai Pihak yang Berencana Turunkan Status Bandara Supadio Tak Paham Penerbangan
PONTIANAK, insidepontianak.com - Wacana perubahan status Bandar Udara Internasional Supadio menjadi status domestik, akhir-akhir ini hangat diperbincangkan.
Ketua Masyarakat Transportasi Udara Indonesia (MTUIP Kalbar, Syarif Usmulyani Alqadrie pun ikut menyoroti.
Ia menegaskan, tak sepakat dengan wacana Kementerian Perhubungan yang akan menurunkan status Bandara Supadio menjadi banara domestik.
"Saya sebagai ketua MTUI Kalbar tidak setuju kalau bandara kita dijadikan bandara domestik," kata Syarif Insidepontianak.com, Selasa (26/9/2023).
Baginya tak ada alasan yang kuat untuk mengubah status bandara Internasional Supadio menjadi bandara domestik.
Pasalnya, Kalbar berbatasan langsung dengan Negara Malaysia dan Brunai. Sehingga penerbangan dari luar negeri ke Bandara Supadio masih sangat dibutuhkan.
Ia pun mengingatkan, jangan sampai perubahan status bandara internasional ini hanya karena faktor persoalan penerbangan dari luar negeri berkurang. Sebab, menurut Syarif, persoalan ini juga terjadi di seluruh bandara internasional lainnya di dunia.
“Saat ini, dunia penerbangan memang sedang hancur, bukan hanya dialami oleh Indonesia namun sudah berdampak pada seluruh dunia,” katanya.
Menurutnya, Bandara Supadio sebagai bandara internasional tetap harus dipertahankan. Bila terjadi persoalan, mestinya dievaluasi untuk diperbaiki supaya fungsi banara internasional ini kembali bergeliat.
"Pemerintah juga mesti mengkaji dari sisi open sky policy, (penerbangan antarnegara dengan mempertukarkan beberapa hak-hak kebebasan udara). Kita juga harus melihat geo strategis dan geo politik ke depan," katanya,
Menurutnya, open sky policy adalah kebijakan liberalisasi wilayah udara antarsesama anggota ASEAN. Dengan kebijakan itu menurut Syarif, kedepannya Kalbar akan menjadi salah satu global player, khususnya Kalimantan Indonesia dengan aset dan sumber daya yang besar, selain Sulawesi.
"Belum lagi kita sudah punya Pelabuhan Kijing untuk skala internasional. Bagaimana investasi mau masuk kalau Airportnya berskala domestik," tuturnya.
Syarif menyebut, Airport Bandara Supadio Kalbar merupakan lintasan penerbangan Internasional yang juga dilintasi pesawat-pesawat menujuAustralia dan New Zealand.
"Philiipine dan Honululu UK juga melintas di atas kita," sambungnya.
Karena itu, baginya potensi ini harus dilihat dalam jangka panjang. Maka, penurunan satus Bandara Supadio tak boleh dilakukan hanya karena satu persoalan.
"Mereka yang ingin mengubah status Bandara Supadio menjadi bandara domestik tidak memiliki pengetahuan sama sekali tentang penerbangan," tutupnya. (greg)***
Penulis : admin
Editor :
Leave a comment