Heboh Siswi SD Pesanggrahan Bukan Tewas Karena Jatuh dari Lantai 4, Diduga Sengaja Melompat Karena Dibully

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PROBOLINGGO, insidepontianak.com - Sebuah kasus mengenaskan seorang siswi SD di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan tewas lantaran nekat melompat dari gedung sekolah lantai 4.

Sebelumnya, video tentang siswi SD daerah Pesanggrahan yang nekat melompat dari lantai 4 ini viral di media sosial. Bahkan, di platform media sosial pun beritanya bertebaran dan mendapat reaksi netizen.

Seperti yang diunggah oleh akun aplikasi X, @bbianaple pada Selasa (16/9) kemarin. Dinyatakan, bahwa siswi SD kawasan Pesanggrahan itu tidak kuat lantaran dibully dan memilih mengakhiri hidup dari lantai 4.

Setelah mendapat laporan dari berbagai pihak, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro juga menyatakan bahwa siswi SD tersebut memang benar tewas lantaran melompat dari ketinggian.

AKBP Bintoro juga berhasil mengantongi identitas korban. DIketahui bahwa inisial korban adalah R, remaja berusia 13 tahun dan duduk di bangku SDN 06 Petukangan Utara, Pesanggrahan.

Dia juga menegaskan, bahwa korban yang masih remaja dinyatakan tewas lantaran terjun dari ketinggian.

"Korban ini loncat dari ketinggian, di mana ketinggian ini lantai 4 dari sekolah dasar ini," kata Bintoro, Selasa (26/9) malam.

Setelah mendatangi sekolah, serta telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Bintoro menyebut bahwa kepolisian telah mengantongi beberapa barang bukti dari kasus tersebut.

"Kami mendapatkan barang bukti berupa tempat duduk yang digunakan yang bersangkutan (untuk) memanjat dan melompat," tutur Bintoro.

Di lain pihak Jafar Musahid, paman korban, menceritakan kronologis dari kejadian malang yang menimpa keponakannya.

Menurut Jafar, mulanya R telah dihalangi oleh teman-teman di sekolah. Berselang waktu, keponakan perempuannya ini kemudian mengambil bangku lagi untuk memanjat pagar balkon.

"Ada temannya yang sudah mencegah, tapi bangku itu diambil lagi dan ditaruh di pinggir tembok. Dia naik lalu loncat," kata Jafar.

Jafar juga menceritakan terkait sikap R kesehariannya. Di mata pamannya ini, korban memang sangat menjaga harga diri dan hal-hal yang berbau privasi.

"Dia memang orangnya sangat menghargai privasi atau harga diri. Jadi kalau dipegang-pegang badannya, dia marah," tutur Jafar.

Meski Jafar tidak menyebutkan secara rinci terkait dugaan bullying yang menimpa keponakannya. Dia menceritakan bahwa R sempat keluar dari toilet sekolah sambil teriak-teriak.

"Setelah itu, dia dinasehati gurunya, lalu dia masuk ke kamar mandi dan tiba-tiba jejeritan saat keluar," lanjut dia.

Berbeda dengan keterangan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan. Kapolsek Pesanggrahan, Kompol Tedjo Asmoro sebelumnya menyebutkan bahwa tidak ada kasus bullying yang menimpa R.

Dalam keterangan Tedjo, disebutkan bahwa mulanya R sedang bermain dengan teman-temannya. Karena keasyikan bermain, korban pun terjatuh dari lantai 4 gedung sekolah.

"Kronologinya itu korban sedang bermain di pilar-pilar penyangga gedung. Korban kemudian terjatuh setelah itu," kata Tedjo, pada Selasa (26/9) sore.

Tedjo bahkan mencoba menggali keterangan dari pihak guru. Hasil sementara dia menyimpulkan, bahwa R tidak melompat dari ketinggian lantaran dibully.

"Nggak ada (bullying) sementara ini. Kami sudah tanya-tanya, nggak ada bully-bully-an di sekolah, apalagi masih-masih anak SD. Tadi kami juga sudah tanya guru-guru semuanya," tutur Tedjo.

Kasus tentang siswi SD di kawasan Pesanggrahan ini mendapat perhatian netizen. Bahkan, di dunia aplikasi X kasusnya menjadi trending topic di peringkat lima. (Dzikrullah) ***


Penulis : admin
Editor :

Leave a comment