Berburu Nasi Kuning Banjar di Pasar Lama Banjarmasin: Pakai Kode di Tiap Bungkusnya

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, insidepontianak.com - Nasi kuning Banjar tentu banyak di Kota Banjarmasin, biasanya gampang ditemui untuk menu sarapan. Nah, pernah coba nasi kuning yang dijual di Pasar Lama?

Ceritanya, di Pasar Lama Banjarmasin, nasi kuning Banjar ini dijual dalam bungkusan. Kuliner khas ini dibungkus dengan menggunakan daun pisang.

Uniknya, tiap bungkus nasi kuning Banjar di Pasar Lama Banjarmasin ini memiliki kode tertentu yang bisa dilihat dari jumlah lidi untuk mengetahui lauknya.

Melansir tukangjalanjajan.com, Minggu (1/10/2023), Pasar Lama terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Banjarmasin. Jalan ini dulunya lebih dikenal dengan nama Jalan Pasar Lama.

Akses menuju pasar ini selain menggunakan sarana angkutan jalan darat juga menggunakan sarana angkutan sungai. Warga Banjarmasin memang banyak yang menggunakan angkutan sungai, terutama yang tinggal di tepi Sungai Martapura.

Pasar Lama ini sudah ada sejak 1945. Dulunya para pedagang hanya berjualan sayur, ikan, dan sembako saja. Namun seiring waktu, pedagangnya makin beragam ada yang menjual konveksi, emas, dan sebagainya.

Namanya pasar, biasanya pasti ada warung kopi. Nah, warung kopi di Pasar Lama Banjarmasin biasanya menjual sajian khas, salah satunya nasi kuning Banjar dengan lauknya yang bermacam-macam.

Jika di Jawa ada nasi pecel dan di Betawi ada nasi uduk sebagai menu sarapan, di Kalimantan Selatan ada nasi kuning sebagai hidangan wajib yang selalu hadir dalam menu sarapan Urang Banjar (sebutan untuk orang Banjar).

Tak seperti nasi kuning yang biasa ditemui pada acara-acara yang menghadirkan nasi tumpeng, nasi kuning di sini memilki ciri nasinya yang tidak pulen alias burai dan disajikan dalam bungkus daun pisang dengan berbagai pilihan lauk.

Menariknya, saking beragamnya lauk, maka ada yang menyingkatnya dengan sebutan 5H. Yakni haruan (ikan gabus), hintalu (telur), hati, hayam, dan hitik. Dan, kesemua lauk tersebut dimasak dengan bumbu Habang (bumbu merah).

Nah, untuk membedakan isi lauk di dalamnya, pedagang memasang tusuk yang berbeda-beda pada bungkusnya. Selain lidi ada juga yang menambahkan tulisan di kertas dan dilengketkan di pembungkus.

Soal kertas tentu biasa, tapi kalau tusuk atau lidi inilah yang menarik, jadi semacam kode. Misalnya tusuk satu artinya di dalamnya adalah lauk haruan, tusuk dua berarti ayam, dan seterusnya.

Yang jelas, rasa nasi kuning Banjar di warung kopi yang ada di Pasar Lama Banjarmasin cukup recommeded. Menu yang merupakan perpaduan kenikmatan makanan lokal yang boleh dijadikan alternatif makanan.

Dan, cobalah yang pakai lidi satu alias ikan haruan. Pasalnya, nasi kuning yang gurih dipadu dengan bumbu habang yang sedikit pedas, berminyak dan gurih, ditambah dengan ikan haruan yang manis akan menimbulkan sensasi nikmat.

Demikianlah soal nasi kuning Banjar yang ada di Pasar Lama Banjarmasin. Silakan coba sendiri dan perhatikan kode di tiap bungkusnya. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment