Dewi Gita Ungkap Perselingkuhan Arman Maulana: Tapi Itu Juga Salahku Kok!

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, insidepontianak.com - Dewi Gita bikin heboh netizen, pengakuannya tentang perselingkuhan Arman Maulana terungkap dalam podcast Ngobrol Asix yang dipandu Ashanty.

Tapi perselingkuhan Arman Maulana itu disebutkan Dewi Gita terjadi sudah lama, tepatnya pada tahun 2000, dan cerita ini dia ungkapkan semata untuk edukasi tentang pernikahan.

Namun bagi Dewi Gita, yang paling penting adalah bukan pada cerita perselingkuhan Arman Maulana, namun terpenting dari semua ini adalah bagaimana sikap seorang istri dalam menghadapi itu.

Tak dipungkiri Dewi Gita, terjadinya perselingkuhan Arman Maulana itu juga merupakan kesalahannya sebagai seorang istri.

"Memang tidak pernah ada yang mengetahui itu, karena saat itu aku hanya curhat sama Allah, bukan kepada siapa-siapa, dan cerita ini baru aku ungkap di sini," kata Dewi Gita, melansir podcast Ngobrol ASIX, Rabu (4/10/2023).

Diceritakan Dewi Gita, setidaknya dia membutuhkan waktu selama 1 tahun untuk mencari tahu jawaban atas terjadinya perselingkuhan suaminya itu.

Pertanyaan "kenapa?" juga "Kok bisa?" menggunung di benak Dewi Gita. "Jadi selama setahun itu yang aku lakukan adalah puasa daud, zikir, salat, rutin selama 1 tahun," bilang Dewi.

Hingga akhirnya keputusan berpisah pun mereka ambil bersama. Namun ajaibnya, ketika Dewi merasa sudah ikhlas, justru situasi berbalik. Bukannya berpisah, keduanya justru tak terpisahkan hingga 30 tahun pernikahan mereka.

"Waktu itu Arman tanya kapan dia bisa keluar dari rumah kami ini, lalu aku jawab, terserah kapanpun dia mau, karena aku pikir saat itu untuk apa bersama jika kebahagiaan dia bukan di rumah ini kan, tapi ya itu dia gak keluar sampai hari ini," beber Dewi.

Terlepas itu Dewi mengungkapkan, ujian yang terjadi dalam rumah tangganya bersama Arman bukanlah hanya karena Arman ingin berselingkuh, tapi perselingkuhan itu terjadi juga karena dipengaruhi oleh sikap Dewi yang egois.

"Aku akui saat itu aku egois, merasa memiliki uang yang lebih banyak, dan juga power yang lebih kuat, tambah lagi masa itu lagi jaya-jayanya, dan aku juga belum memiliki anak, sehingga perasaannya perawan aja terus, jadi lupa mengurus suami sendiri," terangnya.

Yang menarik sebenarnya, menurut Dewi, dalam pengalamannya itu dia mendapatkan sebuah pelajaran penting, bahwa dalam berumah tangga, seorang istri memiliki peran yang begitu kuat untuk mempertahankan rumah tangganya.

Dalam artian, tidak ada rumah tangga yang tidak memiliki ujian, seperti perselingkuhan yang dilakukan suami atau istri, namun Dewi merasakan betul jika pihak perempuan (istri) mengambil sikap selesai, maka berakhirlah rumah tangga itu.

"Jadi seorang perempuan yang menjadi istri itu ya harus tahan banting, kuat mental, dan juga bertahan dengan badai yang ada, rumah tangga seperti itu yang hanya bisa bertahan, kalau suami-suami kan mewarisi sifat yang tidak mau ribet, rusak ya ganti, rusak ya beli yang baru," jelas Dewi.

Sisi lain bukan maksud Dewi melemahkan sisi perempuan, namun justru disitulah kekuatan perempuan yang menjadi istri. Setidaknya ada banyak kasus dimana bertahannya rumah tangga ya karena sikap istri yang mau bertahan, dan mempertahankan.

Meskipun acap kali disebut 'mengalah', namun Dewi kurang setuju dengan itu, dia justru menyebut itu bagian dari sikap 'keibuan' yang dimiliki perempuan.

Dan satu jangan lupa, kesalahan bukan hanya terjadi pada kaum suami, pasti kaum istri juga menyumbang kesalahan hingga perselingkuhan itu terjadi.

"Ya mungkin kalau Arman yang di sini, dia akan ungkapkan apa-apa aja yang jadi salahku kan," pungkas Dewi. (Adelina). ***

Leave a comment