Gerakan Boikot Imbas Konflik Israel Palestina, Netizen Pertanyakan Nasib Karyawan McDonald’s

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, Insidepontianak.com - Gerakan boikot yang diserukan oleh BDS (Boikot, Divestasi, dan Sanksi) Indonesia, imbas dari konflik Israel dan Palestina ramai jadi pembahasan publik di media sosial.

Pro dan kontra publik berseliweran di media sosial, dan baru-baru ini BDS Indonesia pun mengajak masyarakat untuk turut andil dalam gerakan boikot terhadap sejumlah brand produk yang pro Israel, bukan kepada Palestina.

BDS Indonesia memang secara resmi merilis brand produk pro Israel yang masuk dalam daftar boikot, dan salah satunya adalah produk McDonald’s, namun sebagian kalangan netizen mempertanyakan soal nasib karyawan yang bekerja di restoran cepat saji itu.

Anggapan sebagian netizen, boikot yang dilakukan kepada McDonald’s sebagai brand yang pro Israel, bisa berdampak terhadap nasib karyawannya, parahnya juga menyebabkan tingginya pengangguran di Indonesia.

Alih-alih ingin menghancurkan Israel atas kekejamannya kepada Palestina, sebagian netizen malah menyebutkan gerakan boikot menghancurkan bangsanya sendiri.

"Solusi untuk karyawan di mcd indonesia klo diphk gmn nder? Ak cm kasian sm mreka aja sih:( klo kena imbas dari dampak boycot ini," tanya akun Bebeyak, dilansir dari X, Senin (6/11/2023).

Pertanyaan itu muncul sesaat setelah salah satu akun menfess @tayarl mengunggah pernyataan resmi McDonald’s terkait donasi yang mereka berikan kepada Palestina. Namun bukannya ditanggapi positif, sikap McDonald’s justru dianggap hanya sebagai strategi perusahaan saja, agar tindakan boikot tidak terjadi.

"Yaa mungkin ini berdampak baik, mungkin juga sekedar pengalihan aja.. tapi sbgian masyarakat tampaknya mulai tertarik dengan statement baru tersebut..Tapi buat aku pribadi selama genosida belum berhnti, selama israul meng-genosida palestin yaa tetap boycott. Karena bagaimanapun mereka masih mensponsorinya," komentar akun @mayriesya.

"Kalian pada boycott2 apa gak kasian sama karyawan2 nya? Perusahaan rugi ujung2 karyawan di PHK, jdi pengangguran, emang mw nanggung kalian? Yang kerja juga orang indonesia, coba ad keluarga kalian yg kerja sana, apa gak kasian?" komentar akun @daydream menanggapi komentar netizen tersebut.

Sebelumnya pernyataan resmi McDonald’s merebak di media sosial. Pernyataan yang juga diunggah di Instagram resmi McDonald’s itu juga ramai dikomentari publik.

"Terkait dengan pemberitaan terakhir mengenai McDonald’s, kami ingin menegaskan bahwa PT Rekso Nasional Food adalah perusahaan swasta nasional, yang sepenuhnya dimiliki oleh pengusaha asli Indonesia dengan jumlah karyawan lebih 16.000 tenaga kerja lokal. McDonald’s Indonesia merupakan entitas yang beroperasi secara independen dan tidak terafiliasi dengan kegiatan operasional maupun keputusan McDonald’s di negara lain, termasuk McDonald’s Israel."

Dan baru-baru ini saja, seperti dilansir dari situs resminya, Senin (6/11/2023), McDonald's Indonesia juga mengumumkan pihaknya akan menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk Palestina.

"Kami sangat prihatin atas eskalasi konflik di Gaza, Palestina. Kesedihan ini dirasakan oleh segenap Direksi dan karyawan PT Rekso Nasional Food," tulis manajemen McDonald's Indonesia.

"Kami ingin mendukung upaya dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Indonesia, dan akan memberikan bantuan kemanusiaan kepada para korban di Gaza, Palestina," imbuhnya.

Sementara itu BDS Indonesia sendiri gencar menyerukan boikot kepada masyarakat Indonesia, gerakan yang mendunia ini juga telah berlangsung sejak lama.

Setidaknya beberapa produk dari brand-brand yang terafiliasi ke Israel dirilis oleh BDS Indonesia, selain mencakup nama brand restoran cepat saji, juga terkait brand laptop, ponsel, juga brand sepatu hingga pusat perbelanjaan. (Adelina). ***

Leave a comment