Kasus DBD Tinggi, Pemprov Kalbar Ajak Masyarakat Gotong Royong Berantas Sarang Nyamuk

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, mengajak semua pihak bergotong royong menekan kasus Demam Berdarah Degue atau DBD.

Pasalnya, kasus DBD terus bertambah. Data Dinas Kesehatan Kalbar mencatat, sepanjang minggu ke-45 2023, terdapat 5.235 kasus DBD.

"Sampai periode minggu 45, ada kasus kesakitan (DBD) berjumlah 5.235 dengan angka kematian 61," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Izzudin Fathoni, Rabu (15/11/2023).

Fathoni mengatakan, kasus DBD terjadi di seluruh Indonesia dan merata di 14 Kabupaten dan Kota di Kalbar. Faktor penyebab DBD disebabkan faktor alam, yakni El Nino yang di perkirakan sampai maret. Apalagi, saat ini Kalbar memasuki penghujan.

Pemerintah Provinsi sendiri sudah melakukan langkah-langkah pencegahan kasus DBD. Salah satunya dengan memberikan surat edaran kewaspadaan dini tentang DBD dan perubahan iklim.

"Bahkan secara khusus Pj Gubernur sudah memberi edaran agar Kabupaten dan Kota mengaktifkan upaya gotong royong dalam hal pengendalian DBD," terangnya.

Upaya gotong royong dinilai penting dalam mengendalikan DBD. Sebab, sumber penyakit DBD ini berasal dari nyamuk yang hidup di kolam ikan, dan genangan air.

Karena itu, masyarakat harus bergotong royong memberantas sarang nyamuk dengan menjaga kebersihan lingkungan.

Lalu, menutup tempat air agar tak jadi tempat nyamuk, menguras bak dan tempat air yang kotor dan berpotensi menjadi sarang nyamuk.

"Karena kerja-kerja ini tak bisa dilakukan Dinas Kesehatan. Kita tak mungkin memantau kolam ikan dan tempat air masing-masing keluarga, ada gak jentik-jentik," terangnya.

Disisi lain, Pemprov Kalbar juga menggencarkan fogging dan pemberian abate di tempat penampungan air. (andi)***

Leave a comment