Jangan Asal, Ini Tips Memilih Kutek Kuku yang Aman dan Nyaman Dipakai

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, Insidepontianak.com - Ada kalanya seseorang asal memilih kutek, dasarnya hanya karena cat kuku itu berwarna cantik. Jangan sembarangan, pasalnya kutek juga bisa jadi masalah.

Ya, memilih kutek kuku harus dilihat dulu bahannya, aman atau tidak? Bisa jadi dia mengandung racun atau bahkan tidak sesuai dengan agama Anda?

Artinya, Anda memang pelu memperhatikan berbagai faktor sebelum memilih atau membeli kutek kuku untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan.

Melansir gramedia.com, Selasa (21/11/2023), ideal kutek kuku yang dipilih memiliki nomor registrasi atau sudah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Setidaknya, ini lebih dijamin aman. Jadi, Anda bisa melihat nomor itu dikemasannya atau juga bisa mengecek nomor registrasi pada situs resmi BPOM.

Nah, beberapa jenis kutek yang dianggap aman untuk dipakai.

  1. Kutek Tradisional
    Kutek tradisional atau kutek klasik merupakan jenis kutek yang paling mudah ditemukan di pasaran dan sudah dijual sejak dulu.

Pewarna kuku ini terbuat dari bahan polimer yang dicampur dengan pelarut. Cara memakainya pun terbilang mudah.

Anda cukup memulas kuku dengan menggunakan kuas khusus, lalu dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Pelarut akan menguap ketika dikeringkan, dan lapisan polimernya mengeras.

Kutek ini umumnya tak tahan lama. Meski begitu, Anda dapat membeli kutek tradisional jenis hybrid yang lebih awet ketimbang kuteks klasik non-hybrid.

Kutek ini secara garis besar telah memperoleh persetujuan dari para dermatologis karena lebih mudah dibersihkan sehingga Anda tak perlu memakai pembersih kutek yang tersebut dari aseton.

Penggunaan aseton dengan terlalu sering bisa menyebabkan kuku menjadi kering, rusak, dan kasar.

  1. Kutek Non-toksik
    Sama seperti namanya, kutek ini tak memiliki kandungan racun atau bahan-bahan kimia berbahaya yang umumnya ada di pewarna kuku.

Bahan kimia yang dimaksud ialah formaldehida, formaldehida resin, champor, toluene, dan dibutil phthalate.

Formaldehida disebut sebagai zat kimia yang memiliki potensi akan mengakibatkan kanker, sedangkan champor bisa membuat Grameds keracunan jika masuk melalui mulut.

Selain itu, ada berbagai bahan lainnya berisiko menimbulkan alergi atau dermatitis kontak, terutama pada tipe kulit yang sensitif.

Kutek yang tak menggunakan bahan kimia tersebut sebagai bahan bakunya juga biasa dikenal sebagai kutek five-free.

Ada juga kutek yang tidak memiliki kandungan lebih banyak bahan kimia yang dikhawatirkan meningkatkan risiko efek samping bagi kesehatan. Jenis kutek ini biasanya dilabeli sebagai kutek seven-free, 10-free, dan lain sebagainya.

  1. Kutek Halal
    Kutek tradisional secara umum mempunyai lapisan yang tak dapat tembus air sehingga tidak boleh dipakai oleh perempuan Muslim.

Hal tersebut dikarenakan, kutek tradisional membuat air wudhu tidak masuk hingga ke lapisan paling atas dari kuku sehingga membuat penggunanya tidak sah dalam menjalankan wudhu.

Maka dari itu, beberapa produsen kosmetik berinovasi untuk membuat kutek halal, yang juga dikenal dengan nama breathable nail polish.

Kutek halal ini secara umum memiliki bahan dasar air sehingga memungkinkan air dan udara dapat menembus lapisan kutek sehingga air wudhu dapat sampai ke permukaan kuku.

Walau begitu, kehalalan kutek ini masih banyak menjadi perdebatan. Secara teori, kutek menggunakan bahan dasar air memang tak menghalangi air untuk menembus lapisan cat kuku.

Akan tetapi, pada praktiknya, klaim ini masih harus diteliti lebih lanjut.

Demikian tips soal memilih kutek kuku yang aman dipakai. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment