Dewan Kalbar Subhan Optimis Serapan Anggaran Infrastruktur Maksimal

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com - Ketua Komisi IV DPRD Kalbar, Subhan Nur optimis serapan anggaran tahun 2023 dapat terserap baik di kepemimpinan Pj Gubernur Kalbar, Harisson.

Sebagaimana diketahui serapan anggaran Kalbar di triwulan ke-IV sudah berada di atas nasional. Serapan anggaran Kalbar berada di angka 72 persen.

"Kita optimistis serapan dapat terserap maksimal di triwulan keempat," kata Subhan Nur, Jumat (7/12/2023).

Menurut Subhan, serapan anggaran khususnya infrastruktur selalu meningkat di triwulan keempat. Sebab, pembayaran pekerjaan proyek biasanya dilakukan di akhir tahun setelah proyek selesai.

Subhan pun yakin, Pj Gubernur Kalbar Harisson terus memacu percepatan serapan anggaran, agar dapat maksimal terserap.

Sementara itu, Pj Gubernur Kalbar, Harisson mengatakan, serapan anggaran di Pemprov Kalbar saat ini sudah mencapai 72 persen. Angka ini berada di atas nasional yang baru 69 persen.

"Kalbar saat ini sudah 72 persen. Kita pastikan terus naik, karena kegiatan pembangunan yang akan selesai pada bulan Desember ini, lalu pencarian anggaran," kata Harisson.

Harisson optimis serapan anggaran Pemprov Kalbar dapat maksimal hingga 100 persen. Menurut Harisson, di triwulan ke-IV ada beberapa dinas yang serapan anggarannya masih lamban. Yakni Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Dinas PUPR.

Serapan anggaran dua dinas tersebut lamban. Karena proyek fisik di dua dinas tersebut baru selesai pada Desember 2023. Otomatis serapan anggaran baru dapat dilakukan setelah proyek selesai.

"Untuk Perkim dan PU kegiatan yang bersifat fisik itu serapan anggaran tertinggi di bulan Desember," terangnya.

Menurut Harisson, pembangunan proyek fisik tak bisa selesai dalam satu bulan. Perlu waktu sekitar empat sampai lima bulan untuk menyelesaikan.

Karena itu, wajar jika serapan anggaran agak lama di Dinas Perkim dan PUPR. Sebab, sebelum proyek dilaksanakan, didahului perencanaan yang memakan waktu empat sampai lima bulan. Ditambah lelang, hingga hasil lelang. Barulah proyek bisa dikerjakan.

"Jika dihitung dari perencanaan yang dimulai Januari sampai hasil lelang keluar itu sampai Juli dan Agustus baru proyek dikerjakan. Jika lima bulan waktu pengerjaan, selesainya kan Desember," pungkasnya. (andi)***


Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

ikalsm

Berita Populer

Seputar Kalbar