Ketika Keracunan Makanan, Ini Cara Pencegahannya

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, Insidepontianak.com - Anda mungkin sering dengar kasus keracunan makanan, kenapa bisa terjadi? Apakah karena mengonsumsi makanan yang mengandung racun alami atau karena terkontaminasi?

Nah, secara umum, keracunan makanan adalah kondisi setelah mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi. Jadi, bukan karena makanan terebut mengandung racun alami.

Kontaminasi tersebut dapat disebabkan oleh kuman atau racun yang masuk ke dalam makanan. Efek dari keracunan biasanya menimbulkan mual, muntah, atau diare.

Melansir alodokter.com dan pom.go.id, Kamis (21/12/2023) gejala keracunan makanan dapat terlihat setelah beberapa menit, jam, atau hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.

Umumnya, keracunan makanan bukanlah kondisi yang serius dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, kondisi ini terkadang juga dapat membahayakan dan membutuhkan penanganan khusus oleh dokter.

Yang jelas, keracunan makanan terjadi akibat konsumsi telur atau seafood mentah, atau makanan yang terkontaminasi kuman, seperti bakteri Salmonella.

Kontaminasi bisa terjadi saat proses awal produksi, misalnya saat penanaman atau pengiriman, atau saat sedang diproses untuk dikonsumsi.

Keracunan makanan juga bisa terjadi akibat mengonsumsi buah dan sayuran yang kotor atau tidak dicuci dengan baik, atau tanaman beracun.

Bisa juga karena pengolahan makanan beku yang tidak benar, misalnya sembarangan mencairkan daging sapi atau ayam, juga bisa menyebabkan keracunan makanan.

Gejala yang muncul akibat keracunan makanan bervariasi. Gejala yang sering muncul antara lain diare, mual, muntah, perut kencang atau kram perut, sakit perut melilit, dan sakit kepala.

Pertolongan pertama untuk mengatasi keracunan makanan adalah dengan mencegah dehidrasi. Penderita dapat minum air putih sedikit demi sedikit, dan tidak mengonsumsi makanan pedas atau terlalu manis untuk mencegah muntah.

Selain itu, jangan minum obat antimuntah atau antidiare tanpa anjuran dari dokter. Sementara cara paling efektif untuk mencegah keracunan makanan adalah dengan mengolah dan mengonsumsi makanan yang bersih dan sehat.

Terlepas dari itu, nyatanya, ada beberapa jenis sayuran dan buah-buahan mengandung racun alami yang berpotensi membahayakan kesehatan manusia. Hal itu tentu beda dengan definisi keracunan di atas.

Itulah sebab, banyak spesies tumbuhan di dunia tidak dapat dimakan karena kandungan racun yang dihasilkannya. Perlu proses domestikasi lebih dulu baru bisa dikonsumsi.

Proses domestikasi atau pembudidayaan secara berangsur-angsur dapat menurunkan kadar zat racun yang dikandung sehingga kadarnya lebih rendah daripada kerabatnya yang bertipe liar.

Racun alami adalah zat yang secara alami terdapat pada tumbuhan, dan merupakan salah satu mekanisme dari tumbuhan tersebut untuk melawan serangan jamur, serangga, serta predator.

Karena racun yang dihasilkan oleh tanaman merupakan salah satu cara untuk melawan predator, maka tidak mengherankan bila tanaman pangan modern jauh lebih rentan terhadap penyakit.

Demikian informasi soal keracunan, ya, ketika kondisi tubuh tidak stabil akibat makanan yang terkontaminasi bakteri atau juga racun. Semoga bermanfaat. (Adelina).

Leave a comment