Apoteker RSUD SSMA Edukasi Penggunaan Obat yang Tepat

17 April 2024 16:06 WIB
Apoteker Apt Fikri Destari, SFarm saat penyuluhan tentang penggunaan obat secara bijak kepada 20 pasien dan pengunjung di UPT Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak./Prokopim Pontianak

PONTIANAK, insidepontianak.com - Setiap jenis obat memiliki cara kerja, manfaat, dan efek samping yang berbeda.

Sebelum mengonsumsi jenis obat tertentu, penting untuk selalu membaca instruksi penggunaan yang tertera pada label kemasan atau yang diberikan oleh apoteker. 

Langkah ini sangat krusial agar pengobatan yang dilakukan dapat memberikan hasil yang efektif.

"Sehingga masyarakat dituntut untuk bijak dalam penggunaannya," ungkap Apoteker Apt Fikri Destari, SFarm saat penyuluhan tentang penggunaan obat secara bijak kepada 20 pasien dan pengunjung di UPT Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak, Rabu (17/4/2024).

Menurutnya terdapat beberapa kriteria dalam penggunaan obat secara bijak, antara lain diagnosa yang tepat, pemilihan obat yang sesuai, indikasi yang tepat, dosis yang sesuai, cara dan durasi pemakaian yang tepat, serta informasi yang benar.

"Penggunaan obat yang tidak sesuai panduan, dapat memiliki dampak signifikan terhadap hasil pengobatan," urainya.

Salah satu kesalahan umum terjadi pada aturan pemakaian obat, pasien sering kali salah dalam memahami petunjuk penggunaan, contohnya pemakaian 1x1 sehari, 2x1 sehari, 3x1 sehari, bahkan 4x1 sehari. 

Seharusnya, pemakaian obat tersebut harus disesuaikan dengan interval 24 jam tidak berdasarkan keinginan pasien. 

“Kekeliruan ini dapat mengakibatkan obat tidak bekerja secara maksimal," jelasnya.

Selain itu, masalah juga sering terjadi pada pemakaian antibiotik. Adakalanya, jika pasien merasa telah sembuh, mereka tidak menyelesaikan seluruh dosis antibiotik yang diresepkan. 

Tindakan ini dapat menyebabkan resistensi antibiotik dan memperlambat proses penyembuhan.

"Dengan menggunakan obat secara bijak, diharapkan peluang pasien untuk sembuh lebih cepat semakin meningkat dan dapat terhindar dari efek samping yang merugikan," tutupnya. ***


Penulis : Dina Prihatini Wardoyo
Editor : Dina Prihatini Wardoyo

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar