Simbol Mangrove, Makna Ikon Baru di Bundaran Gaforaya Kubu Raya
KUBU RAYA, insidepontianak.com - Kerangka tugu simbol mangrove sudah mulai tampak berdiri di tengah bundaran Gaforaya. Para pekerja kini sibuk untuk menyempurnakan detailnya.
Suara mesin las dan denting besi terdengar berirama dengan kendaraan yang melintas. Seakan menjadi musik penantian terbangunnya ikon baru di Kubu Raya itu.
Adapun Tugu Mangrove dipilih paling cocok menjadi ikon tersebut, sebab mencerminkan karakter Kabupaten Kubu Raya sebagai daerah pesisir dan kepulauan.
Dengan filosofi, bahwa mangrove itu sebagai pohon yang sangat dibutuhkan, seperti pelindung, penyerap karbon yang tinggi, sekaligus penahan abrasi.
"Pesan moralnya adalah ajakan kepada kita semua untuk menjaga mangrove,” kata Bupati Kubu Raya, Sujiwo, Sabtu (20/12/2025).
Sementara, nama Gaforaya diambil dari kontribusi dunia usaha di sekitar kawasan, seperti Gaia Mall, Hotel Four Points, Astra, dan Yamaha, yang turut mendukung pembangunan.
Bahkan, Sujiwo memastikan, bahwa ia berencana memasang prasasti donatur secara terbuka sebagai bentuk transparansi kepada publik dan apresiasinya.
“Sekecil apa pun sumbangannya tetap kita masukkan,” tegas Sujiwo.
Bundaran Gaforaya direncanakan akan diresmikan pada malam penutupan tahun 2025 nanti. Meskipun pembangunannya masih belum sepenuhnya rampung.
"Publik banyak yang penasaran dan menginginkan bundaran ini diresmikan pada malam tahun baru," ungkapnya.
Sujiwo menambahkan, keputusan peresmian pada malam tahun baru diambil setelah rapat lintas institusi yang melibatkan Forkopimda, unsur kepolisian, pelaku usaha, serta OPD terkait.
“Maka kita putuskan tetap diresmikan, walaupun progresnya nanti sekitar 90 persen,” tambahnya.
Di samping itu, kata Sujiwo, kegiatan peresmian itu akan diisi dengan kegiatan puncak penggalangan dana untuk sumbangan bencana alam di Aceh dan Sumatera.
Ia mengungkapkan, saat ini Pemkab Kubu Raya telah berhasil menghimpun Rp192,8 juta dana kemanusiaan yang bersumber dari sumbangan ASN dan jajaran OPD.
Angka tersebut diyakini akan terus bertambah melalui rangkaian kegiatan peresmian, termasuk pencanangan kawasan Serdam sebagai pusat kuliner dan sejumlah agenda lain.
“Saya prediksi bisa mencapai di atas Rp200 juta dan akan langsung kita transfer untuk saudara-saudara kita di Aceh dan Sumatera,” jelasnya.
Sementara itu, ia menegaskan, rangkaian acara malam tahun baru di Bundaran Gaforaya akan dikemas sederhana, dengan hiburan rakyat dan pertunjukan kembang api, namun tetap mengedepankan empati terhadap kondisi bangsa.
“Kita harus pintar-pintar mengemas. Di satu sisi ada empati, di sisi lain kita juga menjawab keinginan publik,” katanya.
Dan terkait kesiapan teknis, Sujiwo memastikan persoalan parkir telah dikoordinasikan dengan sejumlah perusahaan di sekitar kawasan.
Lahan parkir akan memanfaatkan area milik Astra, Cerry, dan Gaia Mall dengan kapasitas ribuan kendaraan.
“Untuk parkir insyaallah aman, asal terkoordinir dengan baik,” ujarnya.
Selain itu, Sujiwo meminta, permohonan maaf kepada masyarakat jika pada saat peresmian nanti masih terdapat kekurangan, mulai dari pencahayaan hingga penyelesaian taman dan pengecatan.
“Kalau belum sempurna, saya mohon maaf. Tapi ini adalah keinginan publik dan kita resmikan bersama Forkopimda,” pungkasnya. (Greg)
Penulis : Gregorius
Editor : -
Tags :

Leave a comment