Komika Babe Cabita Tutup Usia, Idap Penyakit Langka Anemia Aplastik

9 April 2024 13:37 WIB
Babe Cabita tutup usia. (Instagram)

PONTIANAK, insidepontianak.com - Komika Babe Cabita tutup usia, setelah setahun berjuang melawan penyakit langka anemia aplastik. 

Babe Cabita menghembuskan nafas terakhir di RS Mayapada, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (9/4/2024).

Artis kawakan, Baim Wong turut menyampaikan duka yang mendalam atas berpulangnya komedian nyentrik dengan khas rambut kribo. 

"Innalilahi Wainnailaihirojiun, kaget banget dengar beritanya," tulis Baim Wong di Instagram pribadinya dengan menyertakan fotonya bersama almarhum. 

Baim pun mendoakan mediang Babe Cabita husnul khatimah. Diterima segala amal ibadahnya, dan dihapuskan segala dosa-dosanya. 

"Babe, semoga amal ibadahnya diterima, dan dihapuskan segala dosanya. Alfatiha," tulis Baim Wong. 

Baginya, kematian adalah peringatan untuk orang-orang yang masih hidup. Supaya selau meperbaiki diri dan memperbanyak amal ibadah. 

"Suatu saat, saya yang akan menjadi gilirannya, kamu atau orang lain yang kita sayangi. Gak mungkin bisa dihindari," kata Baim Wong. 

"Janganlah teguran ini lewat begitu saja. Perbanyak ibadah, selagi hari ini kita masih bisa ibadahibadah," pesannya. 

Babe Cabita sendiri, mulai jatuh sakit sejak 2023. Mulanya, ia didiagnosis terserang demam berdarah dengue atau DBD, dan dirawat di rumah sakit. 

Namun, setelah menjalani perawatan, kondisi kesehatannya tak kunjung pulih. Dari sini dokter curiga, Babe mengalami penyakit yang serius. 

Selanjutnya, Babe Cabita lantas menjalani pemeriksaan sumsum tulang belakang. Hasilnya, ia divonis mengidap penyakit langka berupa anemia aplastik. 

Setelah setahun berjuang melawan penyakit langka itu, Babe Cabita akhirnya berpulang, tepat di akhir Ramadhan 1445 Hijriah. 

Mengenal Anemia Aplastik

Apa itu penyakit anemia aplastik yang diderita Bane Cabita? Menurut laman halodoc.com, anemia aplastik adalah kelainan darah dan sumsum tulang akibat berkurang atau terhentinya produksi sel darah sehat. 

Bahkan meski sel darah tetap diproduksi, jumlahnya belum memadai. Kondisi ini terjadi ketika sumsum tulang rusak dan menyebabkan produksi sel darah baru melambat atau berhenti seluruhnya. 

Kasus anemia aplastik, bisa disebabkan beberapa faktor. Seperti gangguan autoimun, infeksi virus, dan efek perawatan radiasi atau kemoterapi untuk kanker.

Apa saja gejalanya? 

Gejala anemia aplastik mirip seperti anemia pada umumnya seperti kelelahan, sesak napas, dan mudah memar. 

Namun, pengidap anemia aplastik juga banyak yang mengalami perdarahan yang sulit berhenti, sering infeksi, dan demam.

Ciri lainnya, yaitu kulit telihat pucat, sering mimisan, gusi berdarah, ruam kulit, sakit kepala, dan pusing. Gejala ini dapat muncul tiba-tiba dan memburuk seiring waktu.

Meskipun anemia aplastik bisa sangat serius dan bahkan fatal, strategi pengobatan yang efektif tentu ada. 

Dokter sering merekomendasikan transfusi darah dan transplantasi sel batang darah serta sumsum tulang kepada orang-orang dengan kondisi ini. 

Suplemen zat besi juga direkomendasikan untuk pengobatan anemia aplastik. Perawatan lain termasuk imunosupresan, stimulan sumsum tulang, serta konsumsi obat antibiotik dan antivirus. 

Tetapi karena anemia aplastik cenderung memburuk dari waktu ke waktu, penting untuk mendiagnosis masalah secepat mungkin untuk memulai perawatan.***

 


Penulis : Abdul Halikurrahman/berbagai sumber
Editor : Abdul Halikurrahman

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar