PBB Serukan Korea Utara Akhiri Isolasi Diri dari Dunia Luar

13 Juni 2024 12:05 WIB
Tangkapan layar Komisioner Tinggi HAM PBB Volker Turk menyampaikan pidato secara virtual dalam pembukaan "Regional Conversation on Human Rights" (RCHR) di Jakarta, Selasa (20/12/2022). (Antara/Yashinta Difa).

KANADA, insidepontianak.com – Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memperingatkan tentang situasi yang sangat mengkhawatirkan di Korea Utara, dan menyerukan agar negara itu mengakhiri "isolasi diri" dari dunia luar.

Melansir Antara, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk mengatakan, situasi hak asasi manusia yang genting di Korea Utara juga merupakan faktor di balik ketidakstabilan dengan konsekuensi regional yang lebih luas.

“Saat ini, DPRK (Korea Utara) adalah negara yang tertutup dari dunia luar. Lingkungan yang menyesakkan dan sesak, di mana kehidupan adalah perjuangan sehari-hari tanpa harapan,” katanya.

Turk mengatakan, hal pertama dari beberapa masalah penting yang memperburuk kondisi yang mengerikan di Korea Utara adalah penindasan yang semakin mendalam terhadap hak atas kebebasan bergerak.

“Kami menyaksikan situasi di mana orang-orang tidak bisa lagi pergi bahkan ketika mereka berada dalam keadaan paling putus asa atau dalam bahaya penganiayaan,” ucapnya.

Penindasan terhadap kebebasan berekspresi, kondisi sosial ekonomi dan kerja paksa di Korea Utara juga merupakan masalah yang memperburuk kondisi yang mengerikan tersebut. Ia mengecam penggunaan penahanan sewenang-wenang, penyiksaan, perlakuan buruk dan tidak adanya pengadilan yang adil.

Dia turut mencontohkan penghilangan paksa, termasuk warga Korea Selatan dan Jepang, yang telah hilang dalam 70 tahun terakhir.

“Yang menyedihkan, kebenaran penuh mengenai nasib orang-orang ini yang kami perkirakan berjumlah lebih dari 100.000 – masih belum diketahui hingga hari ini,” tuturnya.

Komisaris itu menuntut pertanggungjawaban atas pelanggaran yang sudah berlangsung lama, serius dan meluas, serta menekankan bahwa lanskap kesengsaraan, penindasan, ketakutan, kelaparan dan keputusasaan di DPRK sangat mengkhawatirkan.

“Semua jalan keluar dari hal ini dimulai dengan berbalik arah dari jalan buntu isolasi diri - membuka negara, terlibat kembali dengan komunitas internasional, memungkinkan kontak antar masyarakat, merangkul kerja sama internasional, fokus pada kesejahteraan semua orang,” tambahnya.***


Penulis : Antara
Editor : -

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar