Antisipasi Gelombang Panas, Jokowi: 20 Ribu Pompa Segera Dipasang Mengairi Sawah
PONTIANAK, insidepontianak.com - Presiden RI Joko Widodo membuka secara langsung Rakornas Pengendalian Inflasi dengan Tema 'Pengamanan Produksi dan Peningkatan Efisiensi Rantai Pasok untuk Mendukung Stabilitas Harga', belum lama ini.
Jokowi mengingatkan jika suhu akan mencapai rekor tertinggi di 5 tahun kedepan.
"Jika dunia menuju neraka iklim," tegasnya.
Dan gelombang periode terpanas di India sampai 50 derajat juga di Mianmar dan lainnya mengalami gelombang panas.
"Untuk itu urusan pangan sudah diingatkan WHO jika didiamkan seperti saat ini 2050 dunia akan mengalami kelaparan berat. Sehingga yang harus direncanakan dan diantisipasi sejak sekarang," ungkap Jokowi.
Dijelaskannya sebanyak 50 juta petani diperkirakan akan kekurangan air dan pangan sehingga jangan main main urusan gelombang panas.
"Urusan kehidupan manusia ketika produksi panas dan air tidak diurus produksi turun stok menipis otomatis harga naik dan inflasi naik. Rentetatan yang harus diantisipasi karena korbannya rakyat," paparnya.
Kementerian Pangan dan PU bekerjasama dengan TNI telah ia tugaskan untuk memasang dan membangun pompa pompa 20 ribu didaerah yang memiliki produksi utama beras.
Dari sungai mengairi ke sawah dan biarkan air masuk ke laut.
"Akan saya cek dilapangan sehingga saat el nino terjadi di Juli maka kita siap sehingga produksi tidak menurun meskipun dalam 10 tahun target membangun 61 waduk dan bendungan yang sudah saya resmikan 43 bendungan air harus diteruskan ke sawah," paparnya.
Saat ini inflasi mencapai 2,84 persen dan pertumbuhan ekonomi di 5,11 persen.
Perkembangan dan prospek inflasi serta inflasi berkelanjutan di Indonesia diakui Gubernur Bank Indonesia Perry Sarjito bahwa inflasi terpantau terendah di Bulan Mei mencapai 2,84 persen dari target.
"Disebagian daerah juga berada pada kisaran target oleh pemerintah pusat dan daerah," tutur Perry.
Secara khusus BI mengucapkan terimakasih atas hadirnya Presiden Jokowi atas inovasi terobosan kebijakan untuk pengendalian inflasi.
"BI akan terus memperkuat menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan bersinergi dengan pemerintah pusat dan daerah," kata Perry.
Inflasi dipastikan tetap stabil dan rupiah sehingga kebijakan yang baik pada perbankan keberbagai sektor termasuk UMKM pangan.
Melalui program kerjasama antar daerah serta digitalisasi. Kedepan terus memperkuat sinergi dan berbagai tantangan yang berkelanjutan. ***
Penulis : Dina Prihatini Wardoyo
Editor : Dina Prihatini Wardoyo
Leave a comment