Tak Temukan Wabah, Kemenkes Arab Saudi Nyatakan Layanan Haji Sukses

19 Juni 2024 09:59 WIB
Ilustrasi - Pemberangkatan jamaah calon haji. (Antara/HO)

MAKKAH, insidepontianak.com - Meski jumlah jamaah haji 2024 terbilang besar disertai tantangan suhu udara yang tinggi, Kemenkes Arab Saudi mengaku puas karena tidak ditemukan wabah atau ancaman kesehatan yang menimpa masyarakat.

Kemenkes Arab Saudi telah menyediakan berbagai sumber daya dan sarana kesehatan bagi jamaah, antara lain 189 rumah sakit, pusat kesehatan, dan klinik keliling dengan kapasitas total lebih dari 6.500 tempat tidur, serta lebih dari 40.000 staf medis, teknis, administrasi, dan sukarelawan.

Menteri Kesehatan Arab Saudi Fahd bin Abdul Rahman Al-Jalajel menyebut program layanan kesehatan pada musim haji 1445 Hijriah/2024 Masehi berjalan sukses sesuai rencana.

Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Allah, dan atas dukungan dari Penjaga Dua Masjid Suci dan tindak lanjut dari Yang Mulia Putra Mahkota dan Perdana Menteri.

"Saya dengan bangga mengumumkan keberhasilan rencana kesehatan untuk musim haji tahun ini," kata Fahd bin Abdul Rahman Al-Jalajel dalam keterangannya di Mina, Makkah, Selasa.

Disediakan pula ada 370 lebih ambulans, tujuh ambulans udara, 12 laboratorium, 60 truk pemasok, dan tiga gudang medis keliling yang ditempatkan secara strategis di seluruh tempat suci.

Dia mengatakan bahwa instansi setempat telah melayani lebih dari 390.000 jamaah, mencakup lebih dari 28 operasi jantung terbuka, 720 kateterisasi jantung, dan 1.169 sesi dialisis.

"Yang lebih penting lagi, rumah sakit virtual 'Seha' menyediakan konsultasi virtual kepada lebih dari 5.800 jamaah, terutama untuk penyakit yang berhubungan dengan panas, sehingga memungkinkan intervensi cepat dan memitigasi potensi lonjakan kasus," ujar dia.

Menurut dia, kolaborasi tersebut telah memberikan kontribusi signifikan terhadap keberhasilan musim haji 2024, dan mampu mencegah epidemi.

Karena itu, dia menyampaikan terima kasih yang tulus kepada seluruh lembaga pemerintah yang berpartisipasi dalam kolaborasi layanan kesehatan.

Al-Jalajel menyebut pula bahwa upaya kolaborasi yang dilakukan berbagai pihak untuk mengedukasi para jamaah telah berhasil mencegah wabah penyakit yang dapat berdampak pada kesehatan masyarakat di tempat-tempat suci. (antara)


Penulis : Dina Prihatini Wardoyo
Editor : Dina Prihatini Wardoyo

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar