Atasi Kelangkaan BBM, Maman Dorong Kalbar Miliki TBBM Memadai
PONTIANAK, insidepontianak.com - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Maman Abdurahman mendorong agar Kalimantan Barat memiliki Terminal Bahan Bakar Minyak atau TBBM yang memadai.
Sebab, TBBM yang ada di Siantan Pontianak dinilai kurang memadai karena hanya mampu menyuplai pasokan selama dua hari. Dengan dengan adanya TBBM yang baru, Maman optimistis pasokan BBM dari pusat juga akan meningkat.
Legislator Golkar itu menegaskan, BPH Migas dan DPR terus berupaya memastikan ketersediaan pasokan BBM subsidi. Namun, jika memang terjadi kelangkaan, maka akan terus dievaluasi.
"Dari volume persentase (kelangkaan, red) saya menyakini mengalami penurunan. Kalau memang beberapa daerah terjadi kelangkaan BBM saya minta masyarakat laporkan," kata Maman saat membuka kegiatan Sinergitas BPH Migas dan DPR RI, Jumat (6/7/2024).
Maman menyebut, dalam satu dua tahun terakhir ada beberapa daerah yang mengalami kelangkaan BBM. Hal ini dipicu karena ada moratorium sub penyalur yang dilakukan BPH Migas.
Namun, dia bersyukur, moratorium dicabut pada Mei 2024. Pemerintah membuka kembali peraturan terkait sub penyalur. Dengan ini, maka daerah yang masih terjadi kelangkaan BBM akan dilakukan dengan membentuk sub penyalur BBM.
Sub penyalur merupakan perwakilan kelompok konsumen pengguna BBM subsidi dan kompensasi pada kecamatan yang tidak terdapat penyalur BBM dan menyalurkan BBM subsidi dan kompensasi, hanya khusus kepada anggotanya dengan kriteria yang ditetapkan.
"Insya Allah daerah yang kita anggap masih langkah dan belum mendapatkan BBM akan kita dorong dibentuk sub penyalur, dan ini kita percepat," terangnya.
Maman mencontohkan beberapa daerah seperti Landak dan Kubu Raya. Secara spesifik ia menyebut Kecamatan Sungai Kakap, di mana di daerah tersebut terdapat kelangkaan BBM.
"Ada aspirasi di Kecamatan Sungai Kakap yang masuk, mau kita dorong dibentuk sub penyalur di sana," terangnya.
Sementara itu, Maman juga memaparkan solusi jangka panjang dalam mengatasi persoalan distribusi BBM di Kalbar. Pertama, adalah pembangunan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina di Siantan.
Maman menyebut, pihaknya akan mendorong pembangunan TBBM Baru di wilayah pesisir yang agak jauh di wilayah Mempawah hingga ke Bengkayang.
Tujuan dibangunnya TBBM agar tangki penampung minyak yang ada sekarang ini dengan daya tampung maksimal dua hari, bisa ditingkatkan menjadi sembilan hari.
"Supaya ke depannya, masyarakat yang berada di pedalaman yang membutuhkan minyak bisa terpenuhi dengan harga terjangkau," terangnya.
Sementara, kedua merubah metode subsidi yang sudah berjalan selama, dari yang sebelumnya subsidi terbuka menjadi subsidi tertutup.
"Supaya bisa menjangkau masyarakat semua yang membutuhkan BBM," pungkasnya.***
Penulis : Andi Ridwansyah
Editor : Abdul Halikurrahman
Leave a comment