Peta Koalisi Pilgub Kalbar 2024 Mulai Tampak, Sutarmidji-Ria Norsan Diprediksi Dominasi Dukungan Parlemen

2 Juli 2024 14:29 WIB
Ilustrasi - Pilkada. (Net)

PONTIANAK, insidepontianak.com - Peta koalisi partai politik yang mengusung calon gubernur dan wakil gubernur di Pemilihan Gubernur Kalbar tahun 2024 mulai tampak.

Pasangan petahana, Sutarmidji-Ria Norsan hampir dipastikan bakal diusung NasDem, Demokrat, dan PKS dengan kekuatan 18 kursi di parlemen Kalbar. 

NasDem sendiri sudah mengeluarkan rekomendasi kepada Sutarmidji. Partai besutan Surya Paloh itu, memiliki 10 kursi DPRD Kalbar. Rekomendasi ini sudah dikantongi sejak 5 Juni 2024. 

Selain NasDem, Sutarmidji-Ria Norsan kemungkinan besar juga diusung partai Demokrat yang memiliki 6 kursi DPRD Kalbar. Sebab, dari berbagai figur yang mendaftar hanya keduanya yang mendapat surat tugas dari DPP Demokrat. 

Surat tersebut sebelumnya diserahkan Ketua DPD Demokrat Kalbar, Ermin Elviani, 10 Juni. Namun, kapan rekomendasi pengusungan untuk pasangan ini dikeluarkan DPP, Ermin Elviani pun belum memberikan jawaban. 

Selain Demokrat, pasangan Sutarmidji-Ria Norsan juga kemungkinan akan diperkuat PKS, salah satu partai pengusung yang mengusung keduanya di Pilkada 2018. 

PKS sendiri memiliki dua kursi parlemen. Namun, Ketua DPW PKS Kalbar, Arif Joni Prasetyo dikonfirmasi insidepontianak.com pun belum memberikan jawaban terkait sikap PKS tersebut. 

PDIP, Hanura, PPP Poros Penantang

Jika melihat konfigurasi politik yang berkembang, maka dipastikan PDIP Kalbar bakal muncul jadi poros penantang. PDIP sendiri memiliki 13 kursi di DPRD Kalbar, cukup mengusung pasangan sendiri. 

Adapun figur yang disebut maju dari partai banteng tersebut adalah Lasarus, Ketua DPD PDIP Kalbar, yang juga Ketua Komisi V DPR RI. 

Lasarus sendiri sudah mendapat surat tugas dari partainya untuk maju di Pilgub Kalbar nanti.

Namun, hingga saat ini Lasarus belum memutuskan siapa pendampingnya di Pilgub Kalbar. 

Ia mengaku, tengah mempertimbangkan beberapa nama untuk dijadikan bakal calon wakil Gubernur Kalbar mendampinginya. 

Salah satu yang turut dipertimbangkan adalah, Duta Besar Indonesia untuk Azerbaijan, yang juga Bupati Kayong Utara 2008-2018, Hildi Hamid. Namun, keputusan wakil yang dipilih Lasarus menunggu hasil survei. 

"Pak Hildi salah satu opsi kita," kata Lasarus ditemui saat Gawai Dayak ke-XXXVIII tahun 2024 di rumah Radagk, Pontianak, Senin (20/5/2024). 

Namun, selain Hildi ada nama lain, yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari birokrat, politisi dan tokoh masyarakat. 

"Semua tokoh kita simulasi. Makanya kita survei dulu," terangnya. 

Poros PDIP ini kemungkinan bakal diperkuat Hanura dan PPP. Walau PPP dan Hanura belum memutuskan, tapi mereka memiliki riwayat bekerja sama di Pilpres 2024. 

Apalagi, Lasarus salah satu kandidat yang juga mendapat rekomendasi Hanura untuk membangun koalisi dan mencari wakil. 

Gerindra Golkar, PAN Berpeluang Lanjutkan Koalisi Pilpres

Sementara itu, partai koalisi Indonesia Maju yang terdiri dari Gerindra, Golkar dan PAN yang mengusung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, hingga kini belum memutuskan langkah politiknya di Pilkada Kalnar. 

Jika memang koalisi Pilpres ini berlanjut, maka Gerindra, Golkar dan PAN kemungkinan akan membuat poros baru.

Gerindra sendiri punya 8 kursi di DPRD Kalbar, Golkar 9 kursi dan PAN 5 kursi. Koalisi tiga partai ini dipastikan akan menjadi koalisi gemuk dengan dukungan 22 kursi. 

Terlebih lagi, di Pilkada 2018, Gerindra dan PAN merupakan teman koalisi yang mengusung Milton Crosbi-Boyman Harun. Lalu, siapa yang bakal diusung koalisi ini.

PAN sendiri belum menentukan sikap akan mengusung siapa di Pilgub Kalbar, meski sudah ada surat tugas yang telah diberikan ke beberapa bakal calon yang sudah mendaftar. Mereka adalah Ria Norsan, Lasarus, Sutarmidji dan Muda Mahendrawan. 

Sementara kapan SK pengusungan kandidat bakal dikeluarkan PAN, Boyman meminta bersabar. Sebab, akan diputuskan oleh DPP PAN. 

"Belum, DPP yang akan putuskan," kata Boyman Harun kepada Insidepontianak.com, Selasa (2/7/2024). 

Sementara itu, Sekretaris Golkar Kalbar, Prabasa Anantatur belum lama ini memastikan, Golkar juga tengah melakukan survei. 

Keputusan siapa yang bakal diusung Golkar dipastikan akan diputuskan melalui mekanisme Rapimda Partai Golkar yang bakal digelar dalam waktu dekat. 

Prabasa mengatakan, Rapimda Golkar tahun 2023, telah memutuskan lima nama calon Gubernur. 

Di antaranya Ketua DPD Maman Abdurahman, Prabasa Anantatur, Martin Rantan, Adrianus Asia Sidot sebagai calon Gubernur. 

Namun, Maman belakangan mundur dari bursa pencalonan, sehingga tinggal empat nama. 

"Artinya tinggal empat kader partai Golkar yang berebut tiket Golkar, ada nama saya Prabasa Anantatur, Ria Norsan, Martin Rantang dan Adrianus Asia Sidot," kata Prabasa.

Saat ini, lembaga survei juga sedang bekerja melakukan survei untuk memastikan siapa kandidat yang layak diusung partai Golkar.

Sementara untuk nama yang diusung Partai Golkar dalam Pilgub Kalbar nanti, akan diputuskan melalui mekanisme Rapimda Partai Golkar yang bakal digelar dalam waktu dekat. 

PKB Timbang-timbang

Ketua DPW PKB Kalbar, Mulyadi Tawik mengaku tengah menimbang-nimbang keamana arah dukungan PKB akan diberikan. 

Mulyadi mengatakan, ada sejumlah nama yang telah mendaftar sebagai calon Gubernur di PKB. 

Mereka adalah, Ria Norsan, Muda Mahendrawan, Lasarus dan Sutarmidji . Sementara calon wakil ada nama Budi Prasetyo. 

"Namun, kita belum putuskan siapa yang akan kita usung," kata Mulyadi Tawik kepada Insidepontianak.com, Selasa (2/7/2024). 

Mulyadi mengatakan, keputusan pengusungan dilakukan lewat mekanisme. Para calon harus melawati Uji Kelayakan dan Kepatutan atau UKK. Disamping itu juga mempertimbangkan hasil survei. 

Sejauh ini Mulyadi menilai situasi politik masih dinamis. Sebab, belum ada partai yang memberikan dukungan kepada kandidat tertentu selain NasDem yang sudah memberikan rekomendasi. Namun, NasDem sendiri tak cukup untuk mengusung pasangan sendiri. 

Adapula, calon yang sudah memiliki partai tapi belum memiliki pasangan. Karena itulah, PKB terus memantau perkembangan. Yang jelas, PKB yang hanya lima kursi harus berkoalisi dengan partai lain. 

"PKB sangat hati-hati dalam menentukan sikapnya. Kita tidak hanya ingin mengusung calon saja, tapi hitungannya harus menang dan mampu membawa Kalbar lebih baik," terangnya. 

PKB ingin, Gubernur terpilih hasil Pilkada dapat melakukan pemerataan pembangunan di seluruh Kalbar. Menyoal sosok kandidat yang intens berkomunikasi, Mulyadi menjawab normatif.

"Semua Intens komunikasi," pungkasnya.***


Penulis : Andi Ridwansyah
Editor : -

Leave a comment