Sutarmidji Anggap Muda Tak Paham Tata Kelola Anggaran karena Persoalkan Akumulasi SILPA 5 Tahun
PONTIANAK, insidepontianak.com - Calon Gubernur Kalbar nomor urut 1, Sutarmidji menilai Calon Gubernur Kalbar nomor 3, Muda Mahendrawan tak nyambung dan tak memahami tata kelola anggaran pemerintah daerah.
Hal tersebut disampaikan Sutarmidji saat menjawab pertanyaan Muda Mahendrawan karena mempersoalkan Sisa Lebih Penggunaan Anggaran atau SILPA yang besar selama lima tahun Sutarmidji menjadi Gubernur Kalbar periode 2018-2023.
Muda menyebut, ada Rp1,9 trilun SILPA selama lima tahun di masa kepemimpinan Sutarmidji. Dan baginya, SILPA itu harusnya bisa dimanfaatkan untuk pembangunan.
Kontan saja, pemikirian Muda dijawab Sutarmidji dengan lugas. Ia menganggap Muda tak paham tata kelola anggaran.
“Dari tadi, ngawur, tak nyambung,” kata Sutarmidji saat debat publik Pilgub Kalbar 2024 kedua yang digelar KPU Kalbar di Kota Singkawang, Selasa (5/11/2024).
Menurut Sutarmidji, tak bisa SILPA diakumulasikan dalam lima tahun. Kalau pun tak terpakai, akan kembali lagi untuk pembiayaan di tahun mendatang.
Mengapa ini terjadi? Menurut Sutarmidji, karena SILPA terdiri dari SILPA positif dan negatif. SILPA positif diakibatkan karena pendapatan Pemprov Kalbar yang melampaui target pendapatan.
Sutarmidji pun memastikan, saat ia menjadi gubernur, Kalbar selalu masuk rangking empat terbaik dalam belanja daerah.
“Ketika ada SILPA karena over target pendapatan, maka jadi pembiayaan untuk tahun sebelumnya,” katanya.
Sementara Muda menimpali. Ia sebut, karena SILPA tersebut maka banyak pembangunan yang menjadi hak masyrakat terhambat.
Ia pun menyarankan, SILPA tersebut diberikan dalam bentuk bantuan keuangan daerah kepada Kabupaten dan Kota.
Sutarmidji pun memastikan, jawaban Muda tersebut tak bisa diimplementasikan. Sebab, anggaran disusun dalam satu tahun.
“Tak bisa anggaran semerta-merta diberikan ke daerah, anggaran disusun satu tahun sebelumnya, untuk tahun 2025, disusun APBD sekarang,” tegas Sutarmidji.
Adapun debat publik Pilgub Kalbar 2024 kedua ini mengangkat tema: Pembangunan Infrastruktur untuk Meningkatkan Pelayanan kepada Masyarakat, Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Ramah Lingkungan, Serta Menyelesaikan Persoalan Daerah.
Pasangan Midji-Didi sendiri diusung delapan partai politik. Di antaranya NasDem, Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PKS, PSI dan Perindo.
Adapun visi-misi Midji-Didi sebagai berikut:
Visi: Tuntasnya pembangunan infrastruktur dan perbaikan tata kelola pemerintahan menuju Kalimantan Barat mau, Sejahtera dan berkelanjutan.
Sedangkan misinya memuat delapan program strategis. Di antaranya:
Pertama, memperkuat pondasi transformasi sosial, yaitu dengan meningkatkan pembangunan kesehatan, pendidikan berkualitas yang merata dan perlindungan sosial yang adaptif.
Kedua, memperkuat pondasi transformasi ekonomi, yaitu dengan meningkatkan produktivitas ekonomi, IPTEK, inovasi, penerapan ekonomi hijau, transformasi digital, integrasi ekonomi domistik dan global, perkotaan dan pedesaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.
Ketiga, memperkuat pondasi transformasi tata kelola, yaitu melakukan penataan terhadap regulasi dan tata kelola yang berintegritas dan adaptif.
Keempat, tewujudkan supremasi hukum, stabilitas, yaitu dengan melaksanakan hukum yang berkeadilan, menjaga keamanan, melaksanakan demokrasi substansial dan menjaga stabilitas ekonomi makro.
Kelima, mewujudkan ketahanan sosial, budaya, dan ekologi, yaitu dengan menjaga kerukunan umat beragama, melestarikan kebudayaan, kesetaraan gender, masyarakat inklusif, lingkungan hidup berkualitas, berkelanjutan energi, air, dan kemandirian pangan, resillensi terhadap bencana dan perubahan iklim.
Keenam, mewujudkan pembangunan kewilyahan yang merata dan berkeadlilan.
Ketujuh, mewujudkan sarana dan prasarana yang berkualitas dan ramah lingkungan.
Kedelapan, mewujudkan kesinambungan pembangunan.***
Penulis : Andi Ridwansyah
Editor : Abdul Halikurrahman
Leave a comment