Menunggu 2,5 Jam dan Koper Rusak, Muhafizah Kecewa dengan Layanan Maskapai Lion Air

3 Maret 2024 09:28 WIB
Ilustrasi
PONTIANAK, insidepontianak.com - Seorang penumpang pesawat Lion Air, rute Jakarta-Pontianak, Muhafizah mengaku kecewa dengan pelayanan maskapai. Kekecewaan Muhafizah karena buruknya pelayanan. Koper Muhafizah diangkut pesawat lain. Akhirnya, warga Kubu Raya ini, terpaksa menunggu dua setengah jam. Kekecewaan ini semakin menjadi saat tahu kaki koper rusak. Sementara Lion Air menolak bertanggung jawab. Muhafizah mengatakan, dirinya berangkat dari Yogyakarta-Jakarta-Pontianak, Sabtu 11 Februari 2023. Penerbangan pertama, ia  menggunakan pesawat Lion Air JT 735 yang berangkat dari jam 10.35 WIB dan sampai ke Jakarta 11.45 WIB. "Lalu penerbangan kedua dari Jakarta 14.05 sampai ke Pontianak 15.35 WIB," kata Muhafizah kepada Insidepontianak.com, Selasa (14/2/2023). Turun dari pesawat, Muhafizah langsung menuju tempat pengambilan bagasi. Di sana orang-orang semua udah berkumpul mengambil barang di bagasi. Sementara, koper Muhafizah tidak muncul sampai akhir. Ia kontan kaget. Lalu berupaya menghubungi salah satu petugas. Ia akhirnya mendapat informasi bahwa koper miliknya ada di pesawat Lion Air yang lain. Sementara, pesawat tersebut akan tiba pukul 18.02 WIB. "Saya kaget, kenapa tanpa konfirmasi apa-apa sebelumnya lalu bagasi saya diterbangkan ke pesawat yang lain yang jarak 2,5 jam dari saya sampai di bandara supadio," terangnya. Dari situ, Muhafizah sudah kesal. Bayangkan saja, ia harus menunggu 2,5 jam. Padahal, ia saat itu sudah dijemput keluarga. Tak lama kata Muhafizah, ia dihubungi salah satu petugas. Lantas, petugas itu memberikan nomor WhatsApp untuk konfirmasi saat koper tiba. "Jam 18.05 WIB, saya belum juga mendapat informasi. Akhirnya saya sama adek saya masuk lagi ke Bandara untuk mencari bagasi saya. Dan saya menemukan koper saya tersandar di dinding," terangnya. Saat Muhafizah lihat dari dekat, kondisi koper yang ia miliki sudah rusak. Satu buah rodanya hilang. Kontan dia berang dan komplian ke pihak maskapai. “Kok koper saya rusak?" tanya Muhafizah. Namun petugas berdalih, koper yang ia terima dari awal memang sudah rusak. Sementara, saat Muhafizah masukkan koper check-in tidak ada kerusakan di koper tersebut. Selanjutnya, petugas menunjukkan kertas yang nempel di koper Muhafizah. Petugas itu lalu menunjuk tanda tangan. Ia menyebut, tanda tangan itu jadi bukti bahwa sejak awal koper dalam keadaan rusak. “Mbak, biasanya kalau ada kertas yang ditanda tangani kayak gini berarti memang sudah rusak dari awal,” kata Muhafizah menirukan petugas tersebut. Sementara itu, Muhafizah kembali bertanya. Jika tanda tangan itu jadi bukti kerusakan, mengapa jenis kerusakannya tidak ada yang dicentang. Di sisi lain, Muhafizah yakin betul koper yang ia bawa tidak dalam keadaan rusak. "Dari awal juga petugas cek bagasi tidak ada sama sekali ngasi tahu dan menyinggung tentang kerusakan, cuma menyodorkan kertas lalu saya tanda tangani," terangnya. Atas kejadian ini, dia meminta Lion Air bertanggung jawab atas keterlambatan bagasi Muhafizah hingga 2,5 jam. Di sisi lain dia juga kecewa karena tidak ada permintaan maaf Lion Air atas kerusakan koper miliknya. Bahkan Lion Air kekeh sedari awal koper Muhafizah rusak. Insidepontianak.com telah berupaya mengkonfirmasi Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro. Namun hingga berita ini diturunkan belum mendapat balasan. (Andi)
Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

Ok

Berita Populer

Seputar Kalbar