Tragis, Lima Orang Satu Keluarga Tewas Terjebak Kebakaran di Pontianak, Syarif Joni: Kejadian Begitu Cepat

22 Agustus 2024 12:35 WIB
Bangunan rumah di Gang Kadriah tinggal puing dan telah dipasangi garis polisi akibat terbakar. Lima penghuni rumah ini dinyatakan tewas. Dua di antaranya anak-anak. (Insidepontianak.com/Andi Ridwansyah)

PONTIANAK, insidepontianak.com - Raut wajah sedih, bercampur kesal, masih membekas di wajah Syarif Joni Herman. 

Ia tak menyangka, lima anggota keluarganya itu tewas dalam musibah kebakaran rumah yang terjadi di Gang Kadriah, Kelurahan Tambelan Sampit, Pontianak Timur, Kamis (22/8/2024) pukul 03.00 WIB. 

Lokasi kebakaran berada di gang sempit. Jalannya hanya selebar sekitar 1,5 meter. Sementara bangunan yang terbakar adalah rumah berkonstruksi kayu. 

Nahas, kebakaran itu menelan korban jiwa. Lima orang penghuni ruma tewas. Dua di antaranya anak-anak. 

Para korban masing-masing bernama Ismail (70), Syarif Maulana (50), Syarifah Ani (40), Syarifah Zahara (13) dan Syarifah Hanifah (8).

Kelima korban ini merupakan adik, paman, dan keponakan Syarif Joni. Ia sendiri juga tinggal di rumah yang terbakar itu. 

Rumah tersebut disekat tiga. Dihuni tiga kepala keluarga. Menurutnya, kebakaran tersebut berlangsung cepat. Sekitar pukul 01.30 ia baru saja pulang ke rumah. Ia langsung rebahan. 

"Saya baring-baring di rumah. Tiba tiba melihat ada asap dari bawah. Turun ke bawah api sudah besar," katanya. 

Ia pun terkejut. Api sudah menyebar. Istri dan dua anaknya langsung dibangunkan. Berhasil keluar cepat dari rumah. Ia berusaha menyelamatkan keluarganya yang lain itu. Namun teriakannya sudah tak bisa didengar lagi. 

Sebab, api semakin besar. Kesal dan kecewa dirasakan Syarif karena tak bisa berhasil menyelamatkan saudara-saudaranya yang lima orang itu. 

"Saya tak bisa selamatkan yang lain. Tak kedengaran teriakan, begitu sadar api dah besar dah," ucap Syarif. 

Saat ini suami dari adiknya bernama Alex Almuthahar dirawat di Rumah Sakit. Ia berhasil selamat. Namun, tak berhasil menyelamatkan istrinya yang berada di kamar. 

"Tak lama pemadam turun sehingga bisa meminimalisir kebakaran ke rumah warga yang lain," ujarnya. 

Sementara itu, Syafardiana saksi mata yang lain juga tak mendengar teriakan saat peristiwa mencekam itu terjadi. Ia ingat betul, waktu itu pukul 02:30 WIB. 

"Saya waktu itu masih tidur. Tiba-tiba dibangunkan ibu saya, pas saya bangun api di sudah besar menyambar ke luar," ungkapnya. 

Kala itu, ayah dan pamanya berupaya memadamkan api dengan alat seadanya. Kondisi api sanggat besar, katanya.***


Penulis : Andi Ridwansyah
Editor : -

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar