Polda Kalbar Tetapkan Ibu Tiri Tesangka Pelaku Pembunuhan Anak 6 Tahun di Pontianak

24 Agustus 2024 18:12 WIB
Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Raden Petit Wijaya. (Net)

PONTIANAK, insidepontianak.com - Polda Kalbar telah menetapkan status tersangka kepada IF, ibu tiri sebagai pelaku pembunuhan anak 6 tahun di Pontianak.

Adapun korban bernama Ahmad Nizam Alfari. IF adalah ibu sambungnya. Korban diduga alami penyiksaan hingga dua hari tak diberi makan dan meninggal dunia.

Jasad korban ditemukan dalam karung terbungus plastik hitam, yang disimpan di lorong antara dinding dan pagar di belakang rumah, di Komplek Purnama Agung 7, Jalan Purnama I, Pontianak Selatan, Kamis (22/8/2024) malam.

Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Raden Petit Wijaya memastikan, IF adalah pelaku utama pembunuhan tersebut.

"IF ditetapkan tersangka sejak kemarin, 23 Agustus," kata Raden Petit Wijaya, Sabtu (24/8/2024).

Pihak Ditreskrimum Polda Kalbar pun telah melakukan prarekontruksi kasus pembunuhan ini, di tempat kejadian perkara.

Tujuannya, untuk pencocokan fakta dan keterangan tersangka. Dalam prarekonstruksi itu, IF memperagakan 37 adegan.

Petit menerangkan, penyiksaan dilakukan IF kepada anak sambungnya itu, usai pulang sekolah pada Senin (19/8/2024) pukul 11:00 WIB. Korban dikuncikan pintu di belakang rumah.

"Saat itu, hujan tengah deras. Korban dibiarkan di luar rumah tanpa diberi makan," ungkapnya.

Keesokan harinya, 20 Agustus 2024, barulah IF mengecek kondisi korban yang sudah satu hari satu malam di luar rumah. Kondisi korban sudah lemas. Ia disuruh mandi, saat badannya tak berdaya.

IF pun dengan tega mendorong korban sampai jatuh. Setelah itu, korban baru dimandikan dan disuruh menonton televisi tanpa diberi makan.

"Korban hanya diberi air putih tanpa disuruh makan," beber Petit.

Karena tak makan, korban semakin lemah, dan akhirnya mengalami sesak nafas. IF panik. Ia berupaya menolong dengan nafas buatan dari mulut dan sesekali menekan dada. Korban sempat bernafas kembali.

“Dan setelah itu, korban kembali sesak dan tidak sadarkan diri, nadi korban sudah tak berdenyut," ungkapnya.

IF makin panik. Ia lalu memasukkan korban ke dalam plastik dan menyembunyikan korban di belakang rumah.

Setelah itu, ia membuat alibi, korban hilang, dan setelah hari pencarian, akhirnya mayat korban ditemukan ayahnya dalam keadaan sudah berbau.  

Motif penganiayaan ini diduga karena IF kesal karena korban lebih diperhatikan oleh suaminya ketimbang anak buah pernihakannya.***


Penulis : Andi Ridwansyah
Editor : Abdul Halikurrahman

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar