BKSDN Kemendagri Minta Pemkab Sambas Tingkatkan Inovasi Bangun Daerah Berbasis Potensi Desa
SAMBAS, insidepontianak.com - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo, meminta Pemerintah Kabupaten Sambas tingkatkan inovasi kelola potensi daerah berbasis potensi desa.
Sebab, pembangunan daerah harus dimulai dari desa, sebagaimana nawacita Presiden Joko Widodo yang mengingingkan pembangunan Indonesia dimulai dari pinggiran.
“Misi dari Bapak Presiden kita yaitu membangun Indonesia dari pinggiran kemudian dengan memperkuat daerah-daerah dan desa. Desa harus dipandang untuk menjaga agar tidak terjadi urbanisasi yang berlebihan,” kata Yusharso.
Ia meyakini, Pemkab Sambas dapat mengelola potensi daerah lewat pengembangan wisata di desa-desa. Sebab, potensi wisata bahari hingga wisata budaya, sangat banyak di Kabupaten Sambas.
Berdasarkan data pelaporan inovasi daerah pada aplikasi Indeks Inovasi Daerah (IID) tahun 2023 terdapat 2.008 inovasi terkait desa. Inovasi tersebut tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
“Untuk itu, Pemkab Sambas harus semakin giat dalam memaksimalkan potensi-potensi yang dimiliki untuk mengembangkan inovasi yang berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Yusharto juga memberikan masukan agar Pemkab Sambas menggali sebanyak mungkin informasi terkait pengembangan inovasi dari daerah lain.
Menurutnya, Pemkab Sambas bisa mengadopsi inovasi-inovasi dari daerah lain yang berhasil mengelola potensi desa untuk menyejahterakan masyarakat.
“Hindari unsur-unsur suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) yang menimbulkan ketersinggungan,” pesannya.
“Banyak sekali pilihan-pilihan inovasinya. Bapak dan Ibu bebas untuk bisa mengadopsi tetapi begitu diadopsi jangan dikasih nama yang nyeleneh, sehingga menimbulkan ketersinggungan,” lanjutnya.
Ia juga meminta agar Kabupaten Sambas lebih fokus pada pengembangan inovasi yang sesuai dengan karakteristik dan keunggulan lokal.
Sehingga tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah yang berkelanjutan dapat terwujud.
"Waktu yang diberikan kepada Bapak, Ibu, harus didedikasikan sebesar-besarnya untuk pembangunan masyarakat," tutupnya.***
Penulis : Antonia Sentia
Editor : Abdul Halikurrahman
Leave a comment