Dua Anak di Tayan Hulu Meninggal Karena DBD, Kabupaten Sanggau Akan Berstatus KLB

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

SANGGAU, insidepontianak.com -- Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sanggau melonjak sangat drastis. Dua anak di Kecamatan Tayan Hulu terkonfirmasi meninggal dunia.

Bassilinu, Plt. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, mengatakan, peralihan musim hujan ke musim kemarau (pancaroba) berdampak pada meningkatnya warga terserang DBD. Terdata sejak awal Januari hingga 26 September 2023 sebanyak 47 kasus orang terserang DBD.

"Dari 47 kasus ini per tanggal 26 Septemper kemarin memang kita jumpai ada dua kasus yang terkonfirmasi meninggal. Kasus meninggal di wilayah Kecamatan Tayan Hulu," ungkap Bassilinu saat dihubungi via whatsapp, pada (29/9/2023) .

Bassilinu mengungkapkan, dua kasus meninggal dunia akibat DBD ini terjadi pada anak-anak yang pertama berusia 12 tahun dan yang kedua berusia sekitar 10 tahun.

Sebelumnya, kedua pasien ini sempat di rawat Puskesmas Sosok yang kemudian di rujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah M.Th Djaman. Setelah dirawat beberapa hari kemudian pasien terkonfirmasi meninggal dunia.

"Melalui pemeriksaan labolatorium dan pemeriksaan klinisnya mengarah kepada kasus DBD," ungkapnya

Saat di tanyai kemungkinan Sanggau masuk dalam status kejadian luar biasa (KLB) DBD, Bassilinu mengungkapkan, dengan ada kasus DBD yang terkonfirmasi meninggal dunia.

Maka, DBD di Kabupaten Sanggau akan segera ditetapkan berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB).

"Ya akan proses penetapan," ungkapnya

Ia melanjutkan, dengan peningkatan yang terjadi Dinkes Sanggau melalui petugas di setiap Puskesmas berupaya untuk melakukan pencegahan dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), agar peningkatan yang terjadi bisa dikendalikan.

"Lalu kami dari dinas kesehatan bersama dengan puskesmas berusaha mensosialisasikan upaya-upaya PSN dan PABS ini serta kita melakukan abatesasi dan fogging khusus di wilayah yang berpontensi meningkatnya kasus-kasi DBD tersebut," tuturnya.

Dirinya berharap, masyarakat bisa meningkatkan kesadaran untuk turut peduli menjaga lingkungan dan melakukan PSN secara mandiri.

Serta, lebih waspada dan menjaga sanak saudara agar terhindar dari gigitan nyamuk.

Untuk diketahui data update peningkatan DBD di Sanggau, per 29 September 2023 sudah mencapai 50 kasus, berdasarkan data dari survailand puakesmas dan verifikasi Dinkes Sanggau.

Ia menambahkan dua Kecamatan yaitu Kapuas dan Parindu ber-stratifikasi daerah endemis. (ans)


Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar