Harga Beras Terus Naik Pedagang Kuliner di Sanggau Mulai Khawatir

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

SANGGAU, insidepontianak.com -- Kenaikan harga beras yang hampir mencapai angka Rp 13.000 per kilogram turut menjadi perhatian publik.

Selain berdampak terhadap daya beli, kondisi ini membuat pedagang kuliner yang ada di Kabupaten Sanggau khawatir.

Berdasarkan data pada website resmi Badan Pusat Statistik (BPS) indonesia (https://www.bps.go.id/indicator/36/500/1/rata-rata-harga-beras-bulanan-di-tingkat-penggilingan-menurut-kualitas.html) di lihat pada, Rabu (4/10/2023) pukul 12:25 wib siang.

Trend harga beras bulanan dari Januari sampai September 2023 terus mengalami peningkatan. Untuk beras kualitas premium di harga Rp 12.900, kualitas medium di harga Rp12.685 dan untuk kualitas rendah di harga Rp 11.745 per kilogram.

Kenaikan harga beras yang tak kunjung melandai sepanjang tahun 2023 ini membuat khawatir para pedagang kuliner yang ada di Kabupaten Sanggau.

Lucy, salah satu pedagang kuliner di jalan H. Said Kelurahan Beringin Sanggau mengaku khawatir dengan harga beras yang tak kunjung turun. Pasalnya, iya merasa pendapat harian berkurang karena kenaikan harga tersebut.

"Pendapatan turun ya ada tapi tidak besar, khawatir nya kalau terus naik ni," ungkap Lucy, pada Rabu (4/9/2023).

Lucy mengatakan, ia setiap pagi harinya berjualan makanan yang berbahan utama dari beras yaitu, nasi kuning, nasi uduk, bubur dan soto.

Menurutnya, harga beras dengan merk Rambutan berat 20 kg yang biasa di gunakan bisa dibeli dengan harga Rp.270.000, namun setelah kenaikan ini harganya melonjak hingga Rp310.000.

Dengan kenaikan harga beras ini, Lucy mengaku, tak berani untuk menaikan harga dari menu yang dijual.

"Mana berani kita bang, takutnya tak ada yang beli dan pelanggan kita tidak ada," ujarnya.

Di tempat berbeda, Rohana yang juga pedagang kuliner sarapan pagi di jalan H. Said juga merasakan hal serupa. Ia juga tak berani untuk menaikan harga menu yang biasa dijualnya.

Rohana mengatakan, untuk mesiasati kenaikan harga beras ini iya terpaksa mengurangi porsi makanan yang iya jual, hal tersebut dilakukannya demi menjaga harga, kualitas dan rasa makanan yang iya jual.

"Kita siasati dengan sedikit mengurangi porsi nya bang, kalau naik harga khawatirnya tak ada yang berani beli. Tapi kalau kualitas dan rasa tetap kita pertahankan," katanya. (ans)


Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar