Anggota Komisi IV DPRD Sanggau Semprot Kinerja Pemda Tangani KLB DBD

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

SANGGAU, insidepontianak.com -- Sejumlah anggota Komisi IV DPRD Sanggau menyoroti kinerja Dinas Kesehatan dalam penanganan wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang masih jadi keluhan ditengah masyarakat.

Menurut Agustini, dari segi pelayanan kesehatan masih kurang dimaksimalkan dan masih jadi keluhan masyarakat disaat terus meningkatnya kasus DBD.

"Soal DBD ini menyangkut nyawa lo bukan main-main. Soal anggaran ini jangan sampai keluar omongan ke masyarakat bahasa tidak anggaran, tidak ada alat fogging, miris saya," kata Agustini dalam rapat Komisi IV bersama mitra kerja, pada Rabu (6/12/2023).

Agustini menegaskan, korban sudah berjatuhan dan peningkatan kasus tak kunjung mereda.

Keseriusan dalam penanganan DBD jadi perhatian, dengan status Kejadian Luar Biasa (KLB), seharusnya semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) itu bisa maksimal berkontribusi.

"Jangan maunya minta bangun ini bangun itu tapi pelayanan kita kurang," tegas kader partai Gerindra itu.

Sementara itu, Rosni Anggota Komisi IV perwakilan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menilai saat ini tindakan yang dilakukan dalam penanganan DBD harus tegas dan terukur.

"Ini pokoknya kita tegas, jangan lagi ini bertele-tele dalam penanganannya," ujarnya.

"Kita bersyukur bapak ibu sekalian ini sehat dan baik yaa, tapi saat ini warga kita yang tidak baik-baik saja," imbuhnya

Dalam rapat tersebut terungkap bahwa anggaran yang disediakan untuk penanganan KLB DBD sebesar 3 Milyar rupiah lebih itu masih dinilai kurang.

"Kedepannya, kita harus anggarkan dana cadangan untuk menghadapi musibah non bencana alam seperti ini. Jangan sampai dikemudian hari kita kalang kabut lagi soal anggaran yang tidak ada," ujar Rosni tegas.

Menanggapi itu, Ginting Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau berkata, dengan status KLB DBD semua sumberdaya baik itu manusia dan biaya itu diarahkan untuk menangani wabah ini. Gerakan dalam menangani wabah ini, dari semua tingkatan baik itu Kabupaten sampai ke Desa harus betul-betul dimaksimalkan.

"Kalau kita lihat dari hasil evaluasi tadi bahwa kita masih perlu meningkatkan gerakan itu, jadi tidak hanya sektor kesehatan," ujar Ginting saat diwawancarai seusai rapat.

Ginting, juga mengklaim bahwa pihaknya di kesehatan sudah sangat maksimal dalam penanganan wabah DBD ini.

"Saya setuju kalau dikatakan masih belum maksimal ya termasuk masyarakat ya. Jadi KLB ini bukan hanya aparatur saja tapi masyarakat harus terlibat juga," katanya.

"Tapi, kalau dibilang tidak bergerak saya tidak setuju yaa, nanti ngambek teman-teman saya di lapangan," imbuhnya.

Ginting menutup, penanganan DBD secara KLB ini akan di evaluasi kembali dalam waktu dekat ini. Dengan melihat data dan laporan menyeluruh selama KLB ini akan kita putuskan apakah KLB DBD ini akan lanjut atau tidak. (ans)


Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar