Bambang Joko Winayu: Pemerintah Meski Serius Prioritaskan Kesejahteraan Guru

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

SANGGAU, insidepontianak.com -- Peran guru tidak bisa dilepaskan dalan proses kegiatan belajar mengajar. Bahkan, kesuksesan sebuah pendidikan bisa dilihat dari bagaimana guru melakukan proses pengajaran.

Sangat sentralnya peran guru dalam pendidikan tak beriringan dengan peningkatan kualitas kesejahteraan guru.

Bayangkan saja, saat ini masih ada guru yang digaji empat ratus sampai lima ratus ribu sebulan untuk guru honorer, ada pula yang dibayar dalam tiga bulan sekali.

"Tentu fakta itu bukan suatu hak yang layak kita banggakan. Kita semua harus serius melihat kondisi serupa yang menahun harus ada upaya untuk keluar dari masa gelap ini," ujar Bambang Joko Winayu, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sanggau, Sabtu (9/12/2023).

Bambang melanjutkan, faktor penghasilan, tentu membuat para guru harus mencari cara lain untuk menambah penghasilan di luar jam mengajar.

Tentunya, kondisi tersebut berdampak pada terpecahnya konsentrasi guru dalam mengajar. Hingga, proses pendidikan di sekolah tak menghasilkan sesuatu yang maksimal.

"Itu realitas, prestasi anak-anak kita tentu akan merosot. Kemudian tak mungkin kita akan terus membebani guru dengan tugas yang sangat mulia, tanpa suatu formulasi yang dihadirkan untuk memastikan mereka juga sejahtera," kata Bambang.

Memang, tambah Bambang, saat ini pemerintah sedang menggencarkan perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Tapi, hal tersebut belum mengakomodir semua guru.

"Yang sudah lulus kita bersyukur. Lalu, bagaimana guru-guru yang tidak lolos PPPK? Apakah lalu tetap kita biarkan seperti itu?" kata Bambang bertanya.

Anggota DPRD yang dikenal pro rakyat ini mendorong, pemerintah untuk membuat adanya standarisasi honor bagi guru, terutama guru-guru honorer.

"Saat ini buruh terus berjuang menaikan upah, sementara guru honornya jauh di batas upah buruh. 400 sampai 500 ribu perbulan. Tidak akan cukup," tegasnya.

Fakta dilapangan kita masih sangat kekurangan tenaga guru, Bambang mengatakan, minat seseorang menjadi guru saat ini sangat kurang. Karena memang gajinya kecil.

"Kalau terus dibiarkan, sampai kapan masalah kekurangan guru ini kita biarkan. Kita sepakat menginginkan SDM yang baik dan IPM yang tinggi. Tapi, pondasinya masih belum genah," katanya

Guru jangan hanya dibebadi dengan tugas-tugas administrasi saja di sekolah tanpa dihitung berapa penghasilan mereka yabg diterima saat ini.

"Kami mendorong, pemerintah daerah maupun provinsi untuk meningkatkan honor guru, supaya mereka memiliki kehidupan yang layak. Jangan sampai ada ketimpangan antara guru PNS dengan guru honore," tegasnya.

Pembangunan sektor pembangunan sangat penting, dan yang harus dilakukan adalah peningkatan sumber daya manusianya (SDM).

"Memiliki guru yang berkualitas, otomatis menghasilkan murid-murid yang hebat. Dan hasil dari pendidikan yang baik tentu akan dapat menentukan proses pembangunan yang baik juga," kata Dewan asal Kecamatan Kembayan, Daerah Pemilihan (Dapil) 4 itu. (ans)


Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar