Pj Bupati Sanggau: Membangun Infrastruktur Ketahanan Air Perlu Study Kelayakan Dahulu

7 Agustus 2024 17:48 WIB
Pj Bupati Kabupaten Sanggau Suherman

SANGGAU, insidepontianak.com -- Musim kemarau mengakibatkan sejumlah daerah di Kabupaten Sanggau mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. 

Pj Bupati Kabupaten Sanggau Suherman juga mengakui bahwa kemarau telah mengakibatkan debit air di sejumlah daerah di Sanggau berkurang. Keluhan terkait air bersih juga telah sampai ketelinganya.

"Saya mendapatkan informasi dibeberapa daerah sudah mengalami kekurangan air. Bahkan sudah ada yang membeli," kata Suherman pada Selasa (6/7/2024) kemarin siang.

Suherman menuturkan, atas kondisi tersebut, Pemkab Sanggau akan mencarikan solusi terbaik mengatasi masalah krisis air.

"Nah berkenaan dengan mengatasi itu, kedepan kita pikirkan solusinya," ucapnya.

Saat ditanyai terkait infrastruktur ketahanan air, Suherman mengungkapkan bahwa sebelum jauh ke arah membangun infrastruktur pihaknya akan terlebih dahulu melakukan studi kelayakan.

"Tapi menurut saya cukup ada ya sumber air. Jadi mungkin dibeberapa tempat sumber air perlu dilakukan kajian feasibility study terkait dengan kelayakan mengenai ketersediaan sumber baku airnya itu sendiri," kata Suherman menambahkan. 

Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sanggau, Acam telah menyarankan Pemkab Sanggau segera mengambil langkah antisipasi dalam menangani krisis air di masa mendatang di Kabupaten Sanggau. 

"Persoalan air bersih ini harus kita pikirkan secara serius. Jangan nanti, ketika masyarakat sudah kesulitan mendapatkan air bersih pemerintah kelabakan," kata Acam saat ditemui di kantornya pada Senin (5/8/2024).

Selain itu, Acam mengomentari kondisi infrastruktur ketahanan air di Kabupaten Sanggau yang masih belum baik. Karena dalam situasi kemarau seperti sekarang, masyarakat selalu mengeluhkan ketersedian air yang bisa digunakan.

Air sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia jadi elemen penting yang harus ditangani serius oleh pemerintah. Karena, krisis air bisa mengakibatkan krisis lainnya seperti krisis pangan dan krisis lingkungan. (ans)


Penulis : Ansar
Editor : Dina Prihatini Wardoyo

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar