Mencicipi Singkep-singkep hingga Putri Salat, Kuliner Bangsawan yang Penuh Sejarah dan Cerita
PONTIANAK, insidepontianak.com – Mungkin kamu jarang
mendengar kue tradisional singkep-singkep atau putri salat? Sama, mimin juga.
Di sini bukan hanya kamu yang tak mengenal jajanan unik ini
tapi umumnya Masyarakat tidak terlalu akrab dengan jajanan jadul khas kerajaan atau
keraton Kadriah Pontianak ini.
Bisa dibilang dua ini ada diantara banyak makanan khas
bangsawan keraton tempo dulu. Banyak kisah dan masa lalu dalam rasa unik
kuliner tersebut.
Ada Sejarah dan kisah lampau yang mengakar kuat dalam kuliner
khas Pontianak tersebut. Tak banyak yang tahu eksistensi makanan tersebut.
Namun, seiring dengan pelastarian budaya, kuliner masuk
dalam warisan tak benda yang menjadi konsep pemerintah untuk tetap dikenal
bahkan menjadi kekuatan ekonomi lokal.
Apa saja kuliner tradisional sarat sejarah Kota Pontianak ini,
yuk simak di sini.
1. Bingke Berendam
Nah, ini slah satu yang disukai para bangsawang saat itu.
Hingga kini, bingke berendam gampang ditemui, apalagi saat bulan puasa ini.
Siapa yang tak tahu rasa manis dan gurih dari kue bingke berendam
khas Pontianak ini. Pastinya, kuliner kue manis seperti kue bingke akan
menambah semangat saat hendak berbuka puasa bukan?
2. Madu Kandis
Perlu kalian tahu bahwa Madu Kandis paling mudah dijumpai
ketika bulan Ramadhan tiba. Rasanya yang manis memang sangat cocok sebagai menu
pembuka puasa.
Kue ini terdiri dari dua lapisan. Lapisan paling bawah
merupakan adonan dari tepung kacang hijau dan bagian atas merupakan adonan dari
tepung terigu, telur dan gula. Rasa manis pun sangat terasa dengan harusnya
kacang hijau didalamnya.
3. Batang Burok
Batang Burok. Dalam bahasa Indonesia juga disebut dadar
gulung karena menyerupai kue tradisional tersebut.
Didalamnya terdapat isi berupa parutan kelapa yang telah
diolah bersama gula merah. Yang membedakannya hanya dari segi bentuk. Kue
batang burok memiliki ukuran yang lebih panjang.
Masyarakat Kota Pontianak sangat akrab dengan kue satu ini.
Batang Burok sesuai nama khas Melayu umumnya disajikan saat acara-acara penting
dalam tradisi masyarakat di sana.
4. Cengkarok
Cengkarok biasa disebut juga dodol, karena proses dan
bahannya hampir menyerupai dodol. Cengkalok terbuat dari ketan hitam. Kuliner
satu ini merupakan cemilan tradisional asli dari Kota Pontianak.
Meski jarang ditemukan tapi saat ini Cengkarok bisa dibeli
di sejumlah platform online dengan ukuran dan harga beragam serta variatif.
5. Tapai Menaon
Tapai Menaon menurut bahasa setempat Melayu Pontianak Tapai
berarti tapai dan menaon artinya menahun. Ternyata dibaliknya namanya punya
arti khusus lho.
Tapai Menaon hanya bisa ditemukan saat perayaan budaya ada
atau pun saat lebaran atau hari keagamaan tiba. Kuliner satu ini akan jadi
kuliner khas saat hari besar tersebut.
Dulu, kuliner atau cemilan ini kesukaan para raja di
jamannya. Rasa tapai ini juga sangat khas karena perpaduan rasa asam dari
fermentasi dan manis dari gula pasir. Apabila Anda sedang berada di Pontianak
atau sedang mencari oleh-oleh khas Pontianak, Tapai Menaon ini bisa menjadi
pilihan karena keunikan rasanya.
Kekhasan dari tapai ini selain dari proses memasaknya juga
dari ragi yang digunakan. Tapai Menaon ini tidak menggunakan ragi instan yang
dijual di pasaran, melainkan dari fermentasi beras putih yang direndam air lalu
dibiarkan berhari-hari sampai beras hancur dan mengeluarkan rasa asam.
6. Singkep-Singkep
Singkep-singkep adalah kue khas Pontianak. Singkep-singkep terdiri
dari soft cake di mana diatasnya diberi selai stroberi dan disiram dengan fla
susu.
Nah, sobat inside harus tahu singkep-singkep merupakan
makanan yang hampir hilang dari masyarakat Pontianak.
Paling nikmat kue ini disajikan pas dingin akaj jauh lebih
nikmat yaa.
7. Rotikap
Kue satu ini disebut Rotikap. Kue yang punya rasa manis yang
berbentuk seperti daun. Kue rotikap juga sering ditemui dalam bentuk bulat
pipih.
Adatnya, Rotikap ini kebanyakan disajikan saat momen-momen
penting, seperti pernikahan atau acara-acara seremonial budaya
8. Korket Kepal
Korket kepal salah satu cemilan
raja-raja Melayu di Kota Pontianak. Kue ini beda dengan pastel kroket yaa
man-teman karena ini dibuat dari tepung terigu, telur, daging cincang plus susu
ditambah sejumlah sayuran dan bumbu.
Bahan dan bumbu kemudian dimasak
dijadikan satu semua. Usai dimasak dan tekstur terbentuk, kemudian dikepal
menjadi bentuk lonjong lalu digoreng. Makin nikmat diberi saos sambal plus
mayonais.
9. Putri Salat
Putri Salat adalah salah satu kudapan asli khas Kota
Pontianak, Kalimantan Barat. Kue putri salat terbuat dari tepung ketan putih
yang dipadukan gula merah. Untuk rasa perpaduan manis dan gurih.
Manis dari gula merah dan gurih dari ketan bercampur santan.
Ini sangat pas untuk berbuka puasa. Jajanan ini sangat langka, dan jarang
ditemukan namun di bulan Ramadhan ini pasar juadah sudah banyak yang menjualnya
10. Blodar
Kue Blodar bisa disebut kue bolu karena baik bentuk dan
rasanya hampir sama. Mungkin bedanya ada pada bahan-bahan utama, mengingat kue
blodar tidak menggunakan telur sehingga teksturnya terasa lebih sedikit kasar.
Namun, untuk rasanya kue Blodar ini sangat legit dan enak.
Tekstur kasar tak mengurangi rasa kue khas ini.
11. Kue Talam
Kue talam ini beda dengan kue jorong-jorong. Talam ebi
semacam kudapan yang terbuat dari tepung beras dan tepung sagu. Bedanya adalah
di topping dengan menggunakan ebi sehingga gurih rasanya.
Kue talam ini sulit ditemukan di hari biasanya tapi di bulan
puasa, sangat mudah kamu temukan yaaa. Kue talam punya rasa unik, terutama gurih
mendominasi kue raja-raja ini.
Demikian informasi kuliner tradisional khas Pontianak yang
penuh sejarah dan cerita didalamnya. Semoga bermanfaat. (REDAKSI)
Penulis : Wati
Editor : Wati
Leave a comment