Mengenal Chai Kue Khas Pontianak: Kuliner Asli Tiongkok yang Penuh Sejarah dan Citarasa Timur
PONTIANAK, insidepontianak.com - Chai Kue ini juaranya saat mau berbuka bagi orang Pontianak. Kuliner khas peranakan Tionghoa ini lembut dan kenyal plus gurih. Biasanya chai kue paling laris diburu saat bulan puasa. Di setiap pasar juadah, menu satu ini tidak pernah absen selalu saja habis saat dijual.
Kalian harus tahu chai kue atau choipan merupakan salah satu jajanan khas Pontianak perpaduan kuliner Tionghoa. Chai kue terbuat dari tepung sagu dan tepung beras sementara untuk isian ada bengkuang yang dipadu dengan kucai dan kacang tanah, ada juga isian keladi.
Chai kue ternyata punya sejarah khusus lho. Usut punya usut, Chai kue aslinya bernama choipan ini sudah masuk ke Kalimantan Barat pada abad ke-7. Alasan utama kepada banyak masyarakat Tiongkok mencari area baru adalah perdagangan dan peran masa itu.
Kamu harus tahu bahwa letak Kalimantan Barat sangat strategis sebagai alur litas perdagangan China saat ke India. Rute itu pun lantas sering dilewati oleh banyak pelaut Cina, termasuk laksamana Cheng Ho.
Fakta menarik yang dukutip banyak literatur sejarah, bahwa diduga anak buah Cheng Ho inilah yang menetap di sekitaran Kalimantan Barat, termasuk Singkawang dan Pontianak.
Dari sanalah, cerita Chai Kue atrau Choipan dimulai. Masyarakat Tiongkok lantas membawa banyak budaya, termasuk salah satunya dalam hal kuliner. Chai kue atau choipan pun diterima sebagai kuliner budaya Tiongkok dan Melayu pada saat itu.
Konon katanya makanan ini diperkenankan oleh pedagang keliling Tionghoa yang menetap oleh suku Tio Chu. Tahukan kamu bahwa arti choipan adalah kue sayur, di mana isian umumnya adalah sayuran.
Aslinya, kue ini berbentuk panjang dengan isian bengkoang dan ebi ditambah dengan taburan bawang putih, makin menambah selera bukan?
Berikut resep chai kue atau choipan khas Pontianak yang wajib kamu coba.
Bahan-bahan
Bahan Kulit:
150 gr tepung beras (skitar 15 sdm)
1 sdm sagu
1/4 sdt garam
330 ml air panas+2 sdm minyak sayur
Bahan Isi:
500 gr bengkoang (parut)
50 gr wortel (parut)
5 bh bawang putih cincang
1 sdt ebi (rendam air panas, tiriskan lalu cincang)
Secukupnya garam, kaldu jamur, lada
Bahan Pelengkap:
Secukupnya bawang putih goreng+minyaknya
Secukupnya daun pisang (utk alas loyang kukusan)
Secukupnya minyak sayur (utk oles daun pisang)
Bahan Sambal:
20 bh cabe merah keriting
10 bh cabe rawit merah
2 bh bawang putih
1/2 sdt terasi bubuk
secukupnya garam+gula+cuka putih
250 ml air
Cara Membuat
1
Cara buat isi:
Panaskan sedikit minyak. Tumis harum bawang putih, masukan ebi aduk bentar. Masukan bengkoang+wortel. Bumbui secukupnya dgn garam+kaldu jamur+lada. Tes rasa. Masak sebentar saja. Jangan overcook, biar tetep garing dan nantinya masih enak saat dikukus.
2
Cara buat kulit:
Siapkan teflon yang dalam keadaan kompor mati. Campur tepung beras, sagu, garam lalu aduk rata. Tuang air panas sedikit demi sedikit sambil diaduk menjadi adonan lembek. Masukan minyak aduk lagi. Hidupkan api kecil, aduk-aduk sampe adonan tidak lengket.
3
Penyelesaian: Ambil sedikit adonan. Lalu alasi adonan dengan lembaran plastik, pipihkan setipis mungkin. Cetak bulat biar rapi. Angkat kulit dengan spatula yang diberi sagu.
Beri isi. Lipat setengah lingkaran. Tekan bagian tepinya perlahan sampe terkunci.
4
Siapkan kukusan yg uda panas. Sementara itu loyang alasi dgn daun pisang yg uda dioles dgn minyak sayur. Tata chai kue di loyang. Kukus slama 8 mnt. Angkat, panas2 langsung taburi dengan bawang putih goreng plus minyaknya.
5
Cara buat sambal: blender/haluskan cabe merah keriting plus rawit merah dan bawang putih. Siapkan panci, isi air dengan cabe halus dan terasi. Masak api kecil sampe mendidih/matang biarkan sambal mengental. Matikan api. Kasi secukupnya garam, gula, cuka putih. Cicipi dan jadi deh. (REDAKSI)
Penulis : Wati
Editor : Wati
Leave a comment