Wujudkan Indonesia Jadi Pusat Busana Sopan, Ini Kuncinya!
"Kita berharap bisa menjadi pusat atau kiblat busana sopan dunia, tentu peran serta desainer tidak terpisahkan, kata kunci semua itu adalah kerja sama," kata Mendag Zulkifli saat membuka Jakarta Muslim Fashion Week 2025 di ICE BSD Tangerang, Banten, Rabu.
Karya desainer Indonesia, kata Mendag Zulkifli, sangat membanggakan dan setara jika disandingkan dengan negara muslim lainnya seperti Timur Tengah. Sebab, desainer Indonesia terus mengeksplorasi kekayaan warna dan model ragam kain asli Indonesia.
Sektor fesyen, menurut Mendag, juga menyumbang terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang kini tumbuh di atas 5 persen.
Kementerian Perdagangan menargetkan terjadi transaksi bisnis sebesar 3 juta dolar Amerika Serikat pada gelaran Jakarta Muslim Fashion Week 2025, yang dihadiri pembeli mancanegara antara lain AS, Jepang, Meksiko dan Mesir.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Mardyana Listyowati menilai promosi busana sopan pada acara tersebut bisa berkembang berkat kerja sama dengan berbagai pihak, seperti kementerian lembaga, asosiasi, merek fesyen Indonesia dan para sponsor pendukung.
Beberapa lembaga pemerintahan memiliki program yang berkontribusi terhadap fesyen, misalnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan program inkubasi untuk para desainer agar mereka bisa meningkatkan produk dan bisnis mereka. Selain Kemenparekraf, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi memiliki program pengembangan sekolah vokasi jurusan tata busana untuk menghasilkan desainer-desainer baru.
Sebanyak 12 sekolah vokasi binaan Kemendikbudristek akan memamerkan karya mereka pada JMFW 2025.
Jakarta Muslim Fashion Week 2025, yang diadakan pada 9-12 Oktober 2024, menampilkan pagelaran busana dari 200 desainer dan merek asal Indonesia. Acara tersebut total memamerkan 1.000 karya, termasuk dari perusahaan kosmetik dan alas kaki. (ant)
Kementerian Perdagangan menargetkan terjadi transaksi bisnis sebesar 3 juta dolar Amerika Serikat pada gelaran Jakarta Muslim Fashion Week 2025, yang dihadiri pembeli mancanegara antara lain AS, Jepang, Meksiko dan Mesir.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Mardyana Listyowati menilai promosi busana sopan pada acara tersebut bisa berkembang berkat kerja sama dengan berbagai pihak, seperti kementerian lembaga, asosiasi, merek fesyen Indonesia dan para sponsor pendukung.
Beberapa lembaga pemerintahan memiliki program yang berkontribusi terhadap fesyen, misalnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan program inkubasi untuk para desainer agar mereka bisa meningkatkan produk dan bisnis mereka. Selain Kemenparekraf, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi memiliki program pengembangan sekolah vokasi jurusan tata busana untuk menghasilkan desainer-desainer baru.
Sebanyak 12 sekolah vokasi binaan Kemendikbudristek akan memamerkan karya mereka pada JMFW 2025.
Jakarta Muslim Fashion Week 2025, yang diadakan pada 9-12 Oktober 2024, menampilkan pagelaran busana dari 200 desainer dan merek asal Indonesia. Acara tersebut total memamerkan 1.000 karya, termasuk dari perusahaan kosmetik dan alas kaki. (ant)
Penulis : REDAKSI
Editor : Wati Susilawati
Tags :
Berita Populer
Seputar Kalbar
3
Leave a comment