Timnas Jerman Tuntut FIFA, karena Dilarang Memakai Ban ONeLove, Piers Morgan Beri Kritikan

26 November 2022 20:55 WIB
Ilustrasi

insidepontianak.com – Pelarangan FIFA untuk memakai ban OneLove bagi seluruh kapten di Piala Dunia 2022 Qatar, mendapatkan respon tak menyenangkan dari timnas Jerman dan Negara lainnya.

Sebelumnya banyak dari Negara Eropa yang menginginkan kapten tim mereka memakai OneLove di Piala Dunia 2022 Qatar, sayangnya hal itu dibatalkan ketika pertandingan sedang berlangsung, termasuk Jerman.

Karena Jerman di larang memakai atribut kit OneLove, merekapun melayangkan protes dengan cara menutup mulut di panggung Piala Dunia 2022 Qatar.

Foto mereka pun tersebar luas di berbagai media ataupun sosial media. Dalam benak mereka mendukung masalah hak asasi LGBT dan kelompok minoritas lainnya bukanlah masalah politik, akan tetapi sudah menjadi bagian kemanusiaan itu sendiri.

"Kami ingin menggunakan ban kapten kami untuk mempertahankan nilai-nilai yang kami pegang di tim nasional Jerman: keberagaman dan saling menghormati. Bersama dengan bangsa lain, kami ingin suara kami didengar," kata timnas Jerman di Instagram akun resminyaresminya, Rabu (23/11/2022).

Baca Juga: Polemik Larangan Gelang 'OneLove' di Piala Dunia 2022 Qatar Tak Hilangkan Protes Jerman untik Solidaritas Kema

FIFA sendiri berupaya keras untuk menjadikan ajang Piala Dunia sebuah platform yang bebas dari politik, mereka berharap sepak bola adalah tempat netralitas.

Pada Piala Dunia 2022 Qatar, FIFA getol sekali memberitahu seluruh timnas agar tidak memakai ban OneLove. Barang siapa kapten mereka kedapatan memakainya, sanksi berat akan menantinya.

Melansir dari The Guardians (22/11/2022), Timnas Jerman akan memperkarakan aturan FIFA tersebut ke Pengadilan Olahraga Internasional, CAS, di Lausanne. Hal ini dibenarkan oleh juru bicara DFB Team, Stefan Simon.

Dalam perkara yang dilayangkan kepada FIFA, timnas Jerman mempertanyakan tentang validitas kebijakan asosiasi sepak bola dunia tersebut.

“FIFA melarang kami menggunakan simbol keragaman dan hak asasi manusia. Dikatakan larangan itu akan dikaitkan dengan hukuman besar-besaran (dalam sifat) sanksi olahraga tanpa mengkonkretkan apa artinya. DFB sangat ingin mengklarifikasi apakah prosedur FIFA sebenarnya sah,” kata Stefan.

Sedangkan menurut Nancy Faeser, Menteri Dalam Negeri Jerman, kebijakan tentang melarang para kapten memakai ban OneLove merupakan aturan yang salah besar.

"“Sungguh menghancurkan hati setiap penggemar melihat bagaimana FIFA juga meletakkan beban ini ke pundak para pemain,” komentar Nancy mengenai aturan FIFA di atas.

Perihal isu Negara yang ngotot akan memakai kut OneLove di Piala Dunia 2022 Qatar, Piers Morgan juga ikut bersuara menanggapi kokohnya mereka melalui acara bincang-bincang di The News Agency Podcast.

Wartawan senior asal Inggris itu mengungkapkan ketidak sukannya kepada para timnas yang ngotot mengampanyekan isu LGBTQ di Piala Dunia 2022 Qatar.

Dalam perbincangannya di The News Agents Podcast, Morgan menyebut mereka sebagai 'munafik'. Dalam pandangannya semua Negara yang pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia pasti punya isu tersendiri.

"Jangan jadi orang hipokrit. Kalian menyerang Qatar sebagai tuan rumah, dan melakukan perlawanan lewat hal-hal yang mereka tidak senangi. Kalau mau jujur hanya delapan negara dari 32 kontestan Piala Dunia yang memiliki hukum homosekual. Mereka butuh kekuatan lebih besar untuk membatalkan Piala Dunia," terangnya saat mengikuti perbincangan di The News Agent Podcast.

Dia pun mempertanyakan, bila pesta akbar ini di gelar nanti Negara suci mana yang berhak menjadi tuan rumah Piala Dunia di tahun 2026 kelak.

"Negara mana yang paling tepat buat jadi tuan rumah? Memainkan Piala Dunia di Afrika, mayoritas di antara mereka juga tidak menyetujui LGBT. Jangan memalukan diri sendiri, negara Eropa juga melakukan pelanggaran HAM saat menginvasi Irak. Amerika jadi tuan rumah selanjutnya Piala Dunia, apa mereka negara yang baik? Mereka punya punya UU aborsi yang amat ditentang Inggris. Kita harus fair dan menghargai budaya suatu bangsa. Jangan menggunakan standar ganda dalam menilai," tambahnya. * (Dzikrullah)

Baca Juga: Belanda vs Ekuador Pada Piala Dunia 2022 Qatar: La Tri Hampir Membuat Timnas Oranje Kewalahan

Tags :

Leave a comment