Kantor Twitter Tutup Sementara, Tagar RIPTwitter Tranding Topic

19 November 2022 16:39 WIB
Ilustrasi

Insidepontianak.com - Kantor Twitter di San Francisco, California, AS dikabarkan akan tutup sementara hingga Senin, 21 November 2022.

Meski demikian, perusahaan yang sudah dibeli oleh Elon Musk itu tidak memberikan alasan atas keputusan tersebut. Namun para staf di Kantor Twitter membenarkan pernyataan itu.

Tetapi, sebuah laporan lainnya menyebutkan bahwa kantor Twitter ditutup sementara lantaran banyaknya karyawan yang di-PHK perusahaan tersebut.

Baca Juga: Kasus Dugaan Penipuan Bisnis SPBU, Bareskrim Polri Limpahkan 2 Tersangka ke Kejari Cimahi

"Orang-orang terbaik akan tetap bersama dan saya sama sekali tidak cemas akan hal itu," kata Elon Musk, dikutip dari GSM Arena, dilansir dari Antaranews.com, Sabtu (19/11/2022).

Selain itu, Elon Musk juga memiliki berbagai rencana untuk membugarkan kinerja dan keuangan Twitter, salah satunya adalah dengan memberikan banderol 8 dolar per minggu untuk siapa saja yang mau memiliki akun centang biru atau terverifikasi serta yang menghebohkan adalah menghentikan para pekerjanya.

Seorang mantan pekerja mengatakan, mereka memperkirakan hanya ada 2.000 orang yang akan menetap di atas payung Twitter.

Faktanya, jumlah itu hanya seperempat dari jumlah total 7.500 tenaga kerja pada awalnya.

"Saya tidak ingin bekerja untuk seseorang yang mengancam kami melalui email berkali-kali tentang 'tweeps luar biasa yang harus bekerja di sini' ketika saya sudah bekerja 60-70 jam seminggu," ucap seorang mantan pegawai Twitter itu.

Melansir media sosial twitter, Sabtu (19/11/2022), tagar yang menyerukan RIPTwitter jadi trending topic beberapa hari belakangan.

Sebelumnya, pada Rabu, 16 November 2022, Elon Musk kepada washington post menyatakan, kedepannya untuk membangun terobosan Twitter 2.0 dan berhasil di dunia yang semakin kompetitif, harus bekerja sangat keras.

"Ini berarti bekerja berjam-jam dengan intensitas tinggi. Hanya kinerja luar biasa yang akan menjadi nilai kelulusan," ungkapnya, melansir akun Twitter @NarasiNewsroom, Sabtu (19/11/2022).

Sehingga karyawan harus bekerja di bawah tekanan tinggi dalam waktu yang panjang atau memilih resign dengan opsi mendapat tiga bulan gaji.

Sejalan dengan keputusan pilihan yang diberikan Elon Musk, gedung kantor Twitter juga akan ditutup dan mematikan akses masuk karyawan hingga Senin 21 November 2022.

Elon Musk juga menyebutkan, Twitter di bawah kepemimpinannya akan menjadi platform yang dikendalikan insinyur daripada desainer, manajer proyek, dan staf lain.

Akibat ultimatum Elon Musk itulah menjadi awal bermulanya isu tentang tutupnya Twitter merebak, karena diprediksikan gelombang pengunduran diri akan menghantam Twitter.

Sementara itu jajak pendapat Blind, platform sosial yang memverifikasi karyawan melalui email kantor, menyebut dari 250 karyawan, 73 persen memilih resign dan mengambil paket pesangon.

Pada Kamis, 17 November 2022 malam, kantor Twitter di San Fransisco disoroti oleh pesan-pesan berisi keberangan terhadap kebijakan Elon Musk.

Sejalan itu pula, tagar #RIPTwitter menggema dan trending di platform buru biru itu. Sementara Elon Musk menanggapi santai situasi ini lewat cuitannya.

Baca Juga: Kasus Penipuan Bisnis SPBU, Bareskrim dan Jaksa Cek Barang Bukti

"And..we just hit another all-time high in Twitter usage. lol," cuitnya.

Langkah terbaru Elon Musk memperpanjang kekacauan sejak ia mengambil alih Twitter pada Oktoober 2022 lalu adalah memecat sebanyak 3700 staf atau setengah dari karyawan Twitter.

Elon Musk juga memecat bagi karyawan yang berani mengkritiknya secara terbuka. Alhasil kini Twitter tak lagi memiliki departeman komunikasi.

Tak hanya itu saja, Elon Musk bahkan tidak mengizinkan karyawan bekerja dari rumah, diharapkan karyawan berada di kantor setidaknya selama 40 jam per minggu. ** (Adelina Lubis)


Penulis : admin
Editor :
Tags :

Leave a comment

Ok

Berita Populer

Seputar Kalbar