Biduan Dangdut dan Peran Unik Sukseskan Pertunjukan Musik Joget
PONTIANAK, insidepontianak.com - Kelincahan seorang penyanyi atau biduan dangdut dapat membawa penonton orkes ikut bergoyang mengikuti irama atau gerakan si penyanyi.
Para penyanyi atau biduan dangdut memiliki gaya tersendiri (identitas), acap kali membuat keramaian di bawah panggung membuat penonton menggila ketika berjoget.
Bila nasib mujur, penyanyi atau biduan dangdut, akan menjadi terkenal dan mendapatkan kesukesan. Di sisi lain, ketika membentuk identitas menjadi seorang biduan dangdut, dapat label-label negatif acap kali menyasar mereka. Bahkan, keluarga mendapatkan imbas.
Kegunaan identitas bagi sang biduan dangdut merupakan hal yang sangat fundamental. Si biduan dangdut akan selalu memakai jati dirinya, ketika berada di atas panggung, berjoget dan menghibur penonton.
Namun, dalam pertarungan kepopuleran nama, biduan harus benar-benar memikirkan tentang identitas apa yang akan dia pakai.
Terdapat hal krusial bagi biduan dangdut untuk membangun identitas mereka ketika bersaing di atas panggung. Pertama, pastinya suara yang harus dia jaga. Kedua, penampilan fisik. Ketiga, kelincahan goyangan. Keempat, busana yang digunakan.
Bila mengerucutkan kepada yang paling fundamental, biduan dangdut harus benar-benar selektif terkait busana dan goyangan.
Dalam 'Konstruksi Identitas Biduan Dangdut', Mega Afriliani Dewi menjelaskan identitas seorang biduan dangdut bisa dilihat dari bagaimana dia memilih busana saat tampil.
Para penonton orkes dangdut biasanya, dan telah umum diketahui, diminati oleh laki-laki. Hal ini mereka harus tampak berpakaian seksi untuk menghipnotis penonton.
Pakaian seksi bagi biduan bisa saja menjadi sebuah berkah, atau membawa nasib sial. Tak jarang para penyanyi atau biduan dangdut sering mendapatkan pelecehan saat manggung, terutama ketika penonton mulai tidak bisa mengontrol diri saat berduet joget dengan biduan dangdut.
Biasanya para biduan dangdut akan menentukan busananya, sesuai tempat acara manggung. Bila dangdut digelar di event formal, biduan akan berpakaian agak tertutup, sedangkan di acara non formal pakaian seksi dan terbuka adalah pilihan jitu, untuk memeriahkan orkes.
Tidak melulu soal tempat manggung yang menentukan biduan dangdut memilih pakaiannya. Alasan lain, bila orang yang mempunyai hajatan meminta pakaian tertentu untuk dikenakan, atau dari pihak entertainment penyanyi bekerja.
Baca Juga: Senggakan: Dulunya Pelengkap, Kini Menjadi Hidangan Inti Dalam Dangdut Koplo
Ada juga faktor lain yang membuat si biduan dangdut memikirkan konsep identitas lewat busana. Yakni, keluarga dan lingkungan tempat manggung.
Dari hasil penilitian Mega Afriliani ketika mewancarai kelima sumber yang menjadi biduan di daerah Sleman, Yogyakarta, para biduan akan lebih memilih berpenampilan tertup, bila sudah berkeluarga.
Terkait masalah lingkungan manggung, biduan dangdut juga akan berpakaian tertutup dan sopan, ketika mempunyai jadwal di tempat yang memungkinkan tidak menerima penyanyi berpenampilan seksi.
Selaian busana, identitas penentu lain bagi kepopuleran biduan dangdut bisa dilihat dari kelincahan dia bergoyang. Tidak hanya berfungsi membentuk identitas, goyangan penyanyi bisa membuat penonton menyawer atau memberi uang lebih banyak. Artinya, uang yang diperoleh akan terkumpul dengan sendirinya.
Azita dan Mutiara menulis, dalam jurnalnya 'Makna Pakaian Seksi Bagi Biduanita Dangdut', tentang bagaimana identitas seorang biduan ditentukan dalam performa goyangan.
Mereka berdua juga menjelaskan bahwa goyangan dan fisik menjadi salah satu poin utama membentuk identitas penyanyi atau biduan dangdut. Dikarenakan bentuk tubuh biduan beragam bentuknya, maka tidak bisa dipungkiri goyangan akan mempengaruhi daya tarik penonton.
Alasan kedua, disetiap goyangan yang ditampilkan oleh biduan dangdut akan menjadi lain bila dibawakan oleh penyanyi lain. Hal ini karena kadang tingkat kesulitan goyangan itu tidak mudah ditiru.
Bukan lagi rahasia umum kalau Inul Daratista dijuluki sebagai 'Ratu Ngebor', Zaskia Gotik dikenal lewat Goyang Itik-nya, dan Anissa Bahar dengan 'Goyang Patah Patah-nya'.
Kedua cara fundamental tersebut untuk membentuk identitas sang biduan dangdut, mampu membuka jalan baginya memperoleh kepopuleran.***
Penulis : admin
Editor :
Leave a comment