Penutupan PMM Unisma Malang, Bertukar Sementara Bermakna Selamanya
MALANG, insidepontianak.com - Penutupan Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Universitas Islam Malang atau Unisma berlangsung istimewa.
Gus Azmi Askandar hadir dalam kegiatan yang digelar di Gedung Bundar Unisma, Selasa (24/1/2023) kemarin.
Busana adat yang dikenakan para guru dan siswa PMM mata kuliah modul Nusantara memiliki tampilan yang unik.
Selain itu, buku siswa PMM DN Unisma “Pelestarian Nusantara” diterbitkan pada acara penutupan.
Rektor Unisma, Prof Maskuri memaparkan, empat tujuan dari PMM DN yang berlangsung sejak September 2022 hingga Januari 2023 di Unisma.
Di antaranya pertama, untuk meningkatkan wawasan kebangsaan, integritas, solidaritas, dan wadah perekat kebangsaan antarmahasiswa se-Indonesia melalui pembelajaran antarbudaya.
Kemudian yang kedua memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi lain melalui transfer kredit dan perolehan kredit, dengan mengikuti kuliah, baik mata kuliah di dalam, maupun di luar program studinya.
“Kegiatan ini sebagai bagian dari program merdeka belajar,” katanya saat sesi wawancara bersama media.
Tujuan ketiga, yaitu memberikan pengalaman tentang sikap kebhinekaan, inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial kebangsaan dengan Modul Nusantara. Sementara itu yang terakhir adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi melalui penguatan keunggulan komparatif (academic excellence) di masing-masing perguruan tinggi.
“Tinggalkan yang buruk-buruk, bawalah kembali hal baik di dapat di Unisma. Saya titip salam pada Rektor dari seluruh kampus yang ikut PMM DN di Unisma ini. Tolong sampaikan salam saya,” pesan Prof Maskuri.
Jumlah keseluruhan ada 80 peserta. Terdiri dari 75 mahasiswa PMM dari 36 perguruan tinggi seluruh nusantra dan 5 mahasiswa Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) asal Universitas Abdurrab Pekanbaru, Riau. Sedangkan, 75 mahasiswa itu tersebar di 20 prodi Unisma.
“Sehingga ini insyaallah sudah menggambarkan Indonesia kecil karena semua suku, ras, budaya sudah terwakili,” lanjutnya.
Diketahui, selama menempuh program PMM di Unisma sejak bulan September 2022, puluhan mahasiswa inbound itu menempuh maksimal 20 SKS. Sedikitnya, mereka dibimbing oleh 4 dosen pendamping modul nusantara.
Pada prakteknya, dalam modul nusantara mereka diajak untuk saling mengeksplor kebudayaannya masing-masing. Termasuk yang ada di Malang Raya.***
Penulis : admin
Editor :
Penulis : admin
Editor :
Tags :
Berita Populer
Seputar Kalbar
9
Leave a comment