Pedangdut Cici Paramida dan Siti KDI Pertahankan Tradisi Khas Keluarga Sambut Ramadhan: Gorengan, Es Buah Hingga Rendang dan Martabak

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
MEDAN, insidepontianak.com - Pedangdut kakak beradik Cici Paramida dan Siti Rahmawati atau dikenal dengan Siti KDI, sampai sekarang mereka masih mempertahankan tradisi khusus menyambut Ramadan. Seperti apa? Meskipun suasananya pasti berbeda ketika mereka di masa kecil dulu, namun yang pasti makanan khas asal daerah mereka yaitu Sulawesi wajib disiapkan oleh Cici Paramida dan Siti KDI selama Ramadhan. Tak hanya soal makanan, Cici Paramida dan Siti KDI juga wajib menghelat pagelaran doa bersama bagi keluarga yang telah berpulang sebelum Ramadan tiba. Pastilah hal itu memakan biaya yang tak sedikit. Namun yang namanya tradisi ya wajib. Soal makanan saja di Ramadan pertama contohnya, Cici Paramida dan Siti KDI harus menyiapkan sejumlah makanan berbuka puasa yang beragam. Mulai dari makanan ringan seperti gorengan dan kue basah, minuman dingin seperti es buah, hingga makanan utama yang menunya bervariasi. "Iya biasanya ibu itu kan tahu ya selera anak-anaknya saat puasa pertama, pasti yang banyak digemari kan, dan itulah yang dibuat nanti," kata Cici Paramida melansir Youtube Indosiar, Rabu (22/3/2023). Dan diungkapkan Cici Paramida, sebagai menu utama, biasanya yang disajikan itu ada rendang juga martabak telur. "Jadi dua menu itu nggak ketinggalan pokoknya," sahut Cici. Menyangkut tentang pagelaran doa bersama, Cici bilang doa-doa itu bertujuan untuk mendoakan anggota keluarga yang telah berpulang, seperti  almarhum dan almarhumah kakek nenek mereka. "Biasanya itu bapak yang doain ya, setelah hari pertama Ramadan itu ya lanjut dengan selera masing-masing mau makanan apa selama bulan puasa," tambah Siti. Sejak menikah dengan pria berkebangsaan Turki, Siti KDI sudah memiliki anak perempuan bernama Elif Kayla Pearce itu kini mengaku banyak menghabiskan waktunya bersama keluarga kecilnya di negara asal suaminya tersebut selama bulan Ramadhan. Sang suamipun harus beradaptasi dan membiasakan dirinya, bukan hanya dengan tradisi keluarga Siti KDI, namun juga waktu puasa yang berbeda antara Indonesia dan Turki. Bahkan saat masih berada di Turki, disebutkan Siti, putrinya Elif masih belum bisa menjalani ibadah puasa lantaran waktu berpuasanya yang lebih lama dari waktu berpuasa di Indonesia. "Iya kalau Elif ya, kalau memang kemarin tuh puasanya di sana kayaknya dia nggak bisa ngikutin karena kan waktunya panjang, berapa jam ya, ada 16 jam gitu kalau masuk ke musim panas gitu," terang Siti KDI. Syukurnya sekarang kata Siti sudah masuk ke musim semi, jadi waktunya lebih pendek, namun begitupun menurut Siti tetap saja lebih panjang daripada Indonesia. "Ya paling kalau di sini ya waktunya untuk ngajarin dia untuk berpuasa di sini, pastinya ala sini. Tapi mulai setengah hari dulu, mungkin nanti kalau memang dia kuat ya dilanjut lagi," pungkas Siti KDI. (Adelina)  
Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar