Empat Hal Makruh yang Harus Dijauhi oleh Orang Berpuasa: Muslim Wajib Tahu!
PROBOLINGGO, Insidepontianak.com – Dalam menjalankan perintah ibadah puasa terdapat tungunan yang wajib dilakukan, sunnah, bahkan hal makruh ketika dilaksanakan.
Berbeda dengan hal yang diharamkan, perkara yang dihukumi makruh ketika dilakukan saat Ramadhan tidak dapat membatalkan ibadah puasa.
Amalan makruh ini mendapat status tercela bila dikerjakan saat beribadah puasa, baik berupa puasa sunnah ataupun di dalam bulan Ramadhan.
Pasalnya, di dalam ilmu Fiqih makruh berarti pekerjaan yang tidak mendapatkan ancaman namun dianjurkan agar tidak melakukannya. Oleh sebab itu, orang yang sedang menjalankan puasa Ramadhan juga harus menjauhinya.
Mengutip dari pendapat Sayyid Ahmad bin Umar As-Syatiri, terdapat empat pekerjaan makruh bila dilakukan dalam ibadah puasa:
مكروهات الصوم كثيرة منها المبالغة فى المضمضة و الإستنشاق و ذوق الطعام و الحجامة و مضغ نحو العلك
"Terdapat banyak sekali perbuatan (yang dilakukan) saat berpuaasa: Diantaranya adalah, berkumur-kumur dan menghirup air melalui hidung, mencicipi rasa masakan, berbekam, serta mengunyah seumpama sisa makanan," dikutip dari kitab al-Yaqūt an-Nafīsah, Selasa (28/3).
1. Berkumur-kumur dan Menghirup Air
Perbuatan ini biasanya dilakukan sebelum melakukan wudhu'. Dalam kondisi tersebut, dua perbuatan ini sebenarnya sunnah.
Namun, ketika seseorang sedang melakukan ibadah puasa dianjurkan agar tidak melakukan kumur-kumur ataupun menghirup air melalui hidung. Sebab, hal ini dihukumi makruh dan bisa menjadi makruh tahrīm ketika di siang hari.
2. Mencicipi Masakan
Jenis perbuatan yang ke dua biasanya sering dilakukan oleh ibu rumah tangga atau chef. Mencicipi makanan ketika berpuasa dihukumi makruh dengan batasan tertentu.
Pertama, benda yang dicicipi hanya berupa sampel yang sedikit. Ke dua, setelah objek yang dirasa telah menempel ke lidah maka wajib diludahkan kembali.
3. Membekam
Terdapat perbedaan pendapat mengenai masalah melakukan bekam saat sednag melakukan ibadah puasa, mayoritas ulama' Syafi'iyah menghukuminya makruh dan tidak sampai menyebabkan batalnya puasa.
4. Mengunyah Sisa Makanan.
Perkara makruh terakhir juga perlu penjabaran lebih lanjut, mengunyah sisa makanan sahur dihukumi makruh bila tidak ditelan. Bila tertelan dengan sengaja dan tahu akan keharamannya, secara otomatis puasanya batal.
Keempat jenis perbuatan di atas memang tidak dihukumi haram saat dilakukan ketika melaksanakan ibadah puasa. Seyogyanya, seorang Muslim meninggalkan hal makruh dan menggantikannya dengan anjuran sunnah. ***
(Penulis: Dzikrullah)
Penulis : admin
Editor :
Penulis : admin
Editor :
Leave a comment