Satukan Suara Tolak Politisasi Identitas, BEM Kalbar Gelar Rembuk Mahasiswa

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
PONTIANAK, insidepontianak.com - Menyatukan suara menolak politisasi identitas, BEM seluruh Kalbar melakukan Rembuk Mahasiswa se-Kalbar, Sabtu (20/5/2023). Hal ini bertujuan agar menghindari isu-isu hoax yang dapat memecah belah dan memancing hal - hal yang tidak diinginkan. Pengamat Sosial dan Mafindo Pontianak, Syarifah Ema Rahmaniah selaku pembicara dalam diskusi tersebut menaruh harapan besar terhadap generasi muda dan mahasiswa di Kalbar terkait penolakan politisasi identitas yang menyerang khususnya menjelang tahun politik. "Mahasiswa harus menjadi agen perubahan dan dapat menangkal isu hoax yang berseliweran di tahun politik," kata Syarifah Ema. Ia pun meminta agar generasi muda jangan sampai menjadi korban bahkan oknum penyebar isu hoax, karena dampaknya sangat besar dan berbahaya. "Kita perangi betul hal tersebut, jangan sampai kita menjadi korban,terlebih saat pemilu nanti," tutur Syarifah Ema. Koordinator BEM Se-Kalimantan Sopiallah mengatakan bertepatan di hari kebangkitan ini mengajak mahasiswa se-Kalbar untuk tidak terpengaruh pada politik yang dapat memecah belah persaudaraan. Serta adanya kegiatan ini diharapkannya pula bagaimana memberikan pemahaman politik terhadap generasi muda. "Agenda ini merupakan sosialisasi dan solusi terhadap politik yang memicu perpecahan, dikalangan masyarakat pada jelang tahun politik," urai Sopiallah. Selain itu Sopiallah menjelaskan jika pihaknya terus membangun komunikasi jaringan terhadap mahasiswa se Kalimantan Barat dan daerah - daerah terkait isu yang terjadi didaerah. "Diluar agenda ini kami tetap diskusi santai bersama teman- teman terkait bagaimana pemilu nanti terhindar isu hoax dan politisasi identitas," tambahnya. Komisioner Bawaslu Kalbar, Agnesia Ermi menuturkan terkait adanya politik identitas pihaknya mengaku tidak dapat bekerja sendiri, sehingga diharapkan peran serta masyarakat dan generasi muda daerah. "Ada kejanggalan baik di media sosial atau lingkungan laporkan kekami karna kita tidak dapat bekerja sendiri menyasar semua lapisan masyarakat," urai Agnesia Ermi. Agenda rembuk mahasiswa se-Kalbar itupun ditutup dengan pembacaan Komitmen bersama mendukung pemilu serentak 2024 yang aman, damai dan bermartabat serta menolak segala bentuk politik identitas, ujaran kebencian dan berita bohong yang menimbulkan perpecahan di masyarakat. ***

Leave a comment