Taman Sri Deli, Taj Mahal ala Medan, Tempat Santai Keluarga Sultan

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, insidepontianak.com - Latar kisah monumen Taj Mahal di India tampaknya menginspirasi Sultan Deli ke-10, Sultan Amaluddin Sani Perkasa Alamsyah. Dia membangun sebuah taman yang kini bernama Taman Sri Deli Medan.

Tentu secara fisik Taman Sri Deli tidak mirip dengan Taj Mahal, tapi Sultan membangunnya tepat di seberang Masjid Raya Al Mahsun. Artinya, sangat dekat dengan Istana Maimun Medan.

Awalnya Taman Sri Deli Medan bernama Taman Tengku Halijah (Khalijah), nama istri Sultan. Dengan kata lain, tempat wisata itu adalah tanda cinta, persis dengan kisah Taj Mahal.

Seperti diketahui, Taj Mahal dibangun atas perintah Kaisar Mughal Shah Jahan untuk mengenang istri kesayangannya, Mumtaz Mahal. Dan, Mumtaz Mahal merupakan istri ketiga dari sang kaisar.

Nah, mengutip stekom.ac.id dan andalastourism.com, Minggu (28/5/2023), pertama kalinya nama taman ini adalah Taman Tengku Halijah.

Penamaan didasarkan dari Sultan Amaluddin yang membangunnya sebagai sebuah tanda dari kasih sayang.

Dan, Tengku Halijah juga merupakan istri ketiga Sultan Amaluddin. Bahkan, pada 10 Februari 1925, Tengku Halijah dianugerahkan gelar sebagai Tengku Permaisuri.

Untuk mencapai niatnya, Sultan Amaluddin pun memakai arsitek berkebangsaan Italia untuk membangun taman tersebut pada 1924. Gaya yang dipakai adalah perpaduan antara arsitektur Mesir, India, dan Turki.

Masalahnya, taman yang menjadi tempat bersantai keluarga Sultan itu kemudian berganti nama dengan kata Belanda yakni, Derikanpark. Sejak itu nama Taman Tengku Hajilah mulai ditinggalkan meski masih ada yang menyebutnya demikian.

Yang jelas, nama taman seluas 1,4 hektare ini memang terus berganti. Dari nama Derikanpark berganti nama lagi menjadi Kolam Sri Deli. Lalu, berubah lagi menjadi Taman Sri Deli dan masih bertahan sampai sekarang.

Taman yang sekarang terlihat seperti taman terbuka hijau pada umumnya itu sebenarnya termasuk bagian perumahan di zaman dahulu. Terdapat taman kolam yang berisikan bunga-bunga teratai dan angsa.

Kemudian di sepanjang jalan terdapat pergola atau bangku kayu untuk tempat duduk santai. Taman Sri Deli juga merupakan pusat segitiga dari ibu kota kesultanan sebagai pusat Istana Maimun.

Begitulah, bagi warga Medan sekitarnya, taman bersejarah ini memang sudah tidak asing lagi. Meski sempat terbengkalai, taman dengan kolam berbentuk trapesium ini kemudian ditata ulang dan menjadi tempat wisata yang menarik untuk masyarakat umum.

Kini, Taman Sri Deli sudah direvitalisasi sehingga kondisinya menjadi lebih baik dan terawat. Kolamnya pun dibersihkan sehingga terlihat cantik dan jernih. Nuansa hijau asri dari pepohonan sangat terasa begitu memasuki kawasan taman.

Memiliki lahan luas nan asri dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk berolahraga. Tak hanya orang dewasa, tempat ini juga banyak dikunjungi anak-anak karena terdapat beberapa fasilitas ayunan dan seluncuran anak.

Menariknya, untuk menikmati keindahan taman yang berada di Jalan Sisimangaraja, Kecamatan Medan Kota ini pengunjung tidak perlu khawatir soal biaya. Taman ini terbuka untuk masyarakat umum tanpa dipungut biaya alias gratis.

Dengan kata lain, pengunjung hanya perlu menyiapkan uang jika ingin membeli makanan yang dijajakan di area taman. Dan, kuliner yang terkenal di taman ini adalah rujak.

Demikianlah informasi tempat wisata murah meriah namun sarat sejarah di Kota Medan. Ya, sebuah taman yang  dasar berdirinya atas nama cinta, persis dengan Taj Mahal. (Adelina)***


Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar