Daftar Insiden di Bandara Polonia Medan, Sedikitnya Tewaskan 616 Jiwa: Sejarah Kelam dari Lahan Bekas Perkebunan

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
MEDAN, insidepontianak.com - Bandar Udara (Bandara) Polonia Medan kini tidak lagi melayani penerbangan komersial. Meski begitu, sejarah kelam dari lahan bekas perkebunan itu tidak serta-merta harus dilupakan. Sejarah mencatat, ratusan jiwa telah melayang akibat insiden yang berkaitan dengan Bandara Polonia Medan ini. Dan, kecelakaan yang terjadi tidak hanya pada penerbangan komersial saja. Penerbangan non-komersial, seperti pesawat milik TNI-AU, jatuh setelah take off dari Bandara Polonia Medan. Sebuah sejarah kelam dari bandara yang kini telah menjadi Pangkalan Udara (Lanud) tersebut. Berikut beberapa insiden yang melibatkan Bandara Polonia seperti dikutip dari kabarpenumpang.com, Senin (29/5/2023): 1. 11 Juli 1979 Fokker F28-100 milik Garuda Indonesia menabrak Gunung Pertektekan, anak anak Gunung Sibayak. Kecelakaan terjadi saat hendak melakukan approach landing di Bandara Polonia Medan dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang. Sedikitnya 61 orang tewas yang terdiri dari penumpang dan awak, termasuk Kapten Pilot AE Lontoh. 2. 4 April 1987 Garuda Indonesia flight 035 mengalami kecelakaan di Bandara Polonia, Medan. Pesawat Douglas DC-9 buatan 1976 dengan nomor registrasi PK-GNQ ini menabrak tonggak menara dan jatuh saat melakukan landing approach menggunakan Instrumen Landing System. Akibat insiden itu, 23 orang dari 45 penumpang dan kru yang ada di dalam pesawat tersebut tewas. 3. 20 September 1981 Pesawat DC-9 Porong Garuda mendarat darurat akibat kerusakan mesin. Sewaktu mendarat kedua ban belakang kiri pecah mengakibatkan pelek ban menghunjam landasan hingga sulit dipindahkan. Tak ada penumpang atau awaknya, berjumlah 38 orang, yang tewas. 4. 20 November 1985 Sedikitnya 10 orang awa pesawat C-130H-MP Hercules milik TNI AU bernomor AI-1322 tewas. Ini setelah pesawat itu jatuh menjelang pendaratan setelah menabrak dinding pegunungan Sibayak. Pesawat tersebut sedang melakukan patroli udara di Lanud Padang dan Lanud Medan. 5. 30 Januari 1993 Pesawat SC-7 Skyvan Pan Malaysia Air Transport beregistrasi 9M-PID, hilang 35 menit setelah lepas landas dari Polonia. Pesawat dengan 11 penumpang dan lima awak tersebut jatuh di kawasan hutan Aceh Timur. Dan baru Agustus 2010, bangkai pesawat nahas tersebut ditemukan. 6. 26 September 1997 Garuda Indonesia flight GA 152 juga jatuh jelang masuk Bandara Polonia, Medan. Pesawat Airbus A300-B4 Garuda Indonesia diketahui mengalami crash di Buah Nabar, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, 45 km dari Kota Medan. Sedikitnya 234 orang, termasuk awak dan penumpang, tewas seketika. Termasuk dua orang Inggris, satu Perancis, enam Malaysia, empat Jerman, dua Amerika, dan dua dari Kanada. 7. 5 September 2005 Boeing 737 milik Mandala Airlines dengan nomor penerbangan RI 091 jenis Boeing 737-200, jatuh di tengah jalan raya di Jalan Jamin Ginting, Padangbulan, Kecamatan Medan Selayang satu menit setelah lepas landas. Menelan korban 145 orang tewas termasuk Gubernur Sumut Rizal Nurdin dan mantan Gubernur Sumut Raja Inal Siregar. 8. 30 Juni 2015 Pesawat Jenis Hercules Tipe C-130 Nomor Registrasi A 1310 jatuh di Jalan Jamin Ginting, Padangbulan, Kecamatan Medan Tuntungan dua menit setelah lepas landas. Seluruh pemumpang dan kru pesawat yang berjumlah 121 jiwa dinyatakan tewas. Demikianlah daftar insiden yang berkaitan dengan Bandara Polonia Medan. Dari daftar itu sedikitnya 616 orang tewas (tidak dihitung yang hilang). Artinya, tak terhitung kerugian yang muncul, baik materil maupun nonmateril. Ya, bandara ini memang memiliki sejarah panjang. Bandara ini berawal dari pemerintah kolonial Hindia Belanda tahun 1872. Tepatnya orang Polandia bernama Baron Michalski diberikan konsesi perkebunan tembakau di daerah itu. Itulah sebab kawasan itu diberi nama Polonia, yang merupakan nama latin untuk Polandia. Pada 1879, daerah konsesi tersebut berpindah tangan dan berubah menjadi perkebunan milik Deli Mattchappih (Deli Mij). Perusahaan ini memberikan sedikit lahan miliknya untuk landasan pacu terbang. Namun, baru pada 1928 lapangan terbang itu diresmikan, dibuka untuk enam unit pesawat milik Koninklijke Nederlandsch-Indische Luchtvaart Maatschappij (KNILM) anak perusahaan Koninklijke Luchtvaart Maatschappij (KLM). Dan, sejak 25 Juli 2013 atau 85 tahun beroperasi, seluruh area bekas Bandara Polonia Medan itu sudah berganti nama menjadi Pangkalan Udara (Lanud) Soewondo. Aktivitas penerbangan komersial pun dipindah ke Bandara Internasional Kualanamu. Perpindahan ini tak lain karena Bandara Polonia yang sangat dekat dengan pusat kota, sekitar dua kilometer dari titik nol Medan. Letaknya juga tidak jauh dari permukiman penduduk, bahkan bersisian dengan beberapa ruas jalan yang ramai. Selain itu, posisinya hanya 40–50 km dari gugusan Bukit Barisan, sehingga bandara seluas sekitar 100 hektar ini bisa menyulitkan pesawat berbadan besar yang mendarat atau lepas landas. Begitulah tentang fasilitas publik, Bandara Polonia Medan, yang kini sudah berganti baju. Sudah banyak sejarah tercatat dan itu semua bukan untuk dilupakan. (Adelina) [08.40, 29/5/2023] Cc Adel: Bandar Udara (Bandara) Polonia

Leave a comment