Siswi SMP Diperiksa Pemkot Jambi Terkait Video Kritik Viral, Mahfud MD Siap Membantu?

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
SINJAI, insidepontianak.com – Seorang siswi SMP bernama Syarifah Fadiyah Alkaff di Kota Jambi tengah menghadapi pemeriksaan dari Pemerintah Kota terkait video kritik yang viral di media sosial. Video yang di unggah siswi SMP ini menyoroti kerusakan rumah neneknya akibat aktivitas kendaraan berat dari sebuah perusahaan yang disinyalir tidak bertanggung jawab. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 4 Mei 2023, ketika video kritik siswi SMP Negeri di Kota Jambi, dengan inisial SMA, mulai menyebar luas di media sosial. Dalam video tersebut, siswi tersebut mengeluhkan nasib neneknya, Nenek Hafsah, yang rumahnya rusak akibat lalu lintas kendaraan berat perusahaan di sekitar kelurahan kecamatan Paal Merah. Selain mengungkapkan keluhan atas kerusakan rumah neneknya, siswi SMP tersebut juga menyinggung kebijakan Pemerintah Kota Jambi dan dugaan pelanggaran peraturan daerah terkait angkutan jalan. Video kritik tersebut mendapatkan perhatian yang signifikan dari masyarakat dan menimbulkan reaksi di kalangan netizen. Salah satu yang memberikan tanggapan khusus terhadap kasus ini adalah Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Mahfud MD menyatakan sikap siap membantu siswi SMP tersebut dan menegaskan dukungannya terhadapnya melalui akun Twitter miliknya. Di kuitip dari Twitter @Mahfud MD "Terimakasih atas infonya. Polhukam akan berkoordinasi dgn Kementerian PPA, Kompolnas, dan Komisi Perlindungan Anak utk bisa ke Jambi, membantu mendampingi anak ini. Dampingi, lindungi, dan jernihkan masalahnya, perlakukan anak-anak sesuai dgn hukum yang berlaku bagi anak-anak," tulisnya. Pemerintah Kota Jambi merespons video kritik siswi SMP tersebut dengan menekankan pentingnya efek jera sebagai bentuk pembelajaran dalam menyampaikan kritik. Namun, kelanjutan dari laporan terhadap siswi tersebut diserahkan sepenuhnya kepada penyidik Polda. Siswi SMP ini mengungkapkan kekecewaan atas tindakan pemkot yang mempolisikan dirinya. Ia menyayangkan bahwa sebagai anak-anak, seharusnya mereka dilindungi, bukan dilaporkan dan dihadapkan pada proses hukum. Terkait respons dari Mahfud MD, siswi SMP tersebut mengucapkan terima kasih atas perhatian langsung dari Menko Polhukam. Namun, ia berharap bahwa perhatian yang diterimanya tidak menutupi kasus sebenarnya, yaitu kerusakan rumah neneknya dan dugaan pelanggaran perusahaan terhadap peraturan daerah. Video kritik siswi SMPN 1 Kota Jambi yang viral ini mendapatkan perhatian dari berbagai pihak. Netizen di media sosial turut mendukung siswi tersebut dan menyerukan keadilan. Mereka menganggap bahwa siswi tersebut hanya mengungkapkan kritik dan mempertanyakan kebijakan pemerintah yang mungkin melanggar undang-undang ITE. Pihak berwenang diharapkan untuk menangani kasus ini dengan adil dan transparan, serta memberikan perlindungan yang layak bagi siswi SMP tersebut. Mahfud MD telah menjanjikan dukungan dan koordinasi dengan Kementerian PPA, KPAI, dan komponen terkait dalam membantu siswi SMP ini dalam proses hukum yang sedang dihadapinya. Kasus ini menjadi sorotan publik dan menunjukkan pentingnya perlindungan terhadap anak-anak yang menyampaikan kritik dalam lingkungan yang aman. Peristiwa ini juga menjadi pembelajaran bagi masyarakat dan pemerintah tentang pentingnya mendengarkan suara generasi muda dan merespons masalah yang mereka ungkapkan. Penggunaan media sosial sebagai platform untuk menyuarakan kritik dan permasalahan harus dihargai, dan tanggapan yang adil dan konstruktif harus menjadi prinsip dalam menangani situasi serupa di masa depan. Kasus ini juga menyoroti perlunya penegakan hukum terhadap perusahaan yang melanggar peraturan dan merugikan masyarakat. Kerusakan rumah nenek siswi SMP ini menjadi bukti konkret tentang dampak negatif dari aktivitas perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat sekitar. Dalam situasi ini, semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk mencari solusi yang adil dan menyeluruh. Perlindungan hak-hak siswi SMP ini harus diutamakan, sambil tetap memperhatikan tanggung jawab perusahaan dan tindakan hukum yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kasus ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama dalam memberikan ruang bagi suara generasi muda untuk diungkapkan. Harapannya adalah agar masyarakat dan pemerintah dapat memperkuat mekanisme yang mendukung partisipasi dan keterlibatan aktif anak-anak dalam pembuatan kebijakan dan penyelesaian masalah yang memengaruhi mereka secara langsung. Dengan berakhirnya proses pemeriksaan dan pemberian dukungan dari Mahfud MD, siswi SMP ini berharap bahwa kasus ini akan menghasilkan keadilan dan perhatian yang layak terhadap persoalan yang dia ungkapkan. Semoga kasus ini juga menjadi pendorong perubahan positif dalam tindakan pemerintah dan perlindungan terhadap anak-anak yang berani menyuarakan kritik dalam upaya memperbaiki kondisi masyarakat secara keseluruhan.(Zumardi IP)* Siswi SMP Diperiksa Pemkot Jambi Terkait Video Kritik Viral, Mahfud MD Siap Membantu? SINJAI, insidepontianak.com – Seorang siswi SMP bernama Syarifah Fadiyah Alkaff di Kota Jambi tengah menghadapi pemeriksaan dari Pemerintah Kota terkait video kritik yang viral di media sosial. Video yang di unggah siswi SMP ini menyoroti kerusakan rumah neneknya akibat aktivitas kendaraan berat dari sebuah perusahaan yang disinyalir tidak bertanggung jawab. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 4 Mei 2023, ketika video kritik siswi SMP Negeri di Kota Jambi, dengan inisial SMA, mulai menyebar luas di media sosial. Dalam video tersebut, siswi tersebut mengeluhkan nasib neneknya, Nenek Hafsah, yang rumahnya rusak akibat lalu lintas kendaraan berat perusahaan di sekitar kelurahan kecamatan Paal Merah. Selain mengungkapkan keluhan atas kerusakan rumah neneknya, siswi SMP tersebut juga menyinggung kebijakan Pemerintah Kota Jambi dan dugaan pelanggaran peraturan daerah terkait angkutan jalan. Video kritik tersebut mendapatkan perhatian yang signifikan dari masyarakat dan menimbulkan reaksi di kalangan netizen. Salah satu yang memberikan tanggapan khusus terhadap kasus ini adalah Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Mahfud MD menyatakan sikap siap membantu siswi SMP tersebut dan menegaskan dukungannya terhadapnya melalui akun Twitter miliknya. Di kuitip dari Twitter @Mahfud MD "Terimakasih atas infonya. Polhukam akan berkoordinasi dgn Kementerian PPA, Kompolnas, dan Komisi Perlindungan Anak utk bisa ke Jambi, membantu mendampingi anak ini. Dampingi, lindungi, dan jernihkan masalahnya, perlakukan anak-anak sesuai dgn hukum yang berlaku bagi anak-anak," tulisnya. Pemerintah Kota Jambi merespons video kritik siswi SMP tersebut dengan menekankan pentingnya efek jera sebagai bentuk pembelajaran dalam menyampaikan kritik. Namun, kelanjutan dari laporan terhadap siswi tersebut diserahkan sepenuhnya kepada penyidik Polda. Siswi SMP ini mengungkapkan kekecewaan atas tindakan pemkot yang mempolisikan dirinya. Ia menyayangkan bahwa sebagai anak-anak, seharusnya mereka dilindungi, bukan dilaporkan dan dihadapkan pada proses hukum. Terkait respons dari Mahfud MD, siswi SMP tersebut mengucapkan terima kasih atas perhatian langsung dari Menko Polhukam. Namun, ia berharap bahwa perhatian yang diterimanya tidak menutupi kasus sebenarnya, yaitu kerusakan rumah neneknya dan dugaan pelanggaran perusahaan terhadap peraturan daerah. Video kritik siswi SMPN 1 Kota Jambi yang viral ini mendapatkan perhatian dari berbagai pihak. Netizen di media sosial turut mendukung siswi tersebut dan menyerukan keadilan. Mereka menganggap bahwa siswi tersebut hanya mengungkapkan kritik dan mempertanyakan kebijakan pemerintah yang mungkin melanggar undang-undang ITE. Pihak berwenang diharapkan untuk menangani kasus ini dengan adil dan transparan, serta memberikan perlindungan yang layak bagi siswi SMP tersebut. Mahfud MD telah menjanjikan dukungan dan koordinasi dengan Kementerian PPA, KPAI, dan komponen terkait dalam membantu siswi SMP ini dalam proses hukum yang sedang dihadapinya. Kasus ini menjadi sorotan publik dan menunjukkan pentingnya perlindungan terhadap anak-anak yang menyampaikan kritik dalam lingkungan yang aman. Peristiwa ini juga menjadi pembelajaran bagi masyarakat dan pemerintah tentang pentingnya mendengarkan suara generasi muda dan merespons masalah yang mereka ungkapkan. Penggunaan media sosial sebagai platform untuk menyuarakan kritik dan permasalahan harus dihargai, dan tanggapan yang adil dan konstruktif harus menjadi prinsip dalam menangani situasi serupa di masa depan. Kasus ini juga menyoroti perlunya penegakan hukum terhadap perusahaan yang melanggar peraturan dan merugikan masyarakat. Kerusakan rumah nenek siswi SMP ini menjadi bukti konkret tentang dampak negatif dari aktivitas perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat sekitar. Dalam situasi ini, semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk mencari solusi yang adil dan menyeluruh. Perlindungan hak-hak siswi SMP ini harus diutamakan, sambil tetap memperhatikan tanggung jawab perusahaan dan tindakan hukum yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kasus ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama dalam memberikan ruang bagi suara generasi muda untuk diungkapkan. Harapannya adalah agar masyarakat dan pemerintah dapat memperkuat mekanisme yang mendukung partisipasi dan keterlibatan aktif anak-anak dalam pembuatan kebijakan dan penyelesaian masalah yang memengaruhi mereka secara langsung. Dengan berakhirnya proses pemeriksaan dan pemberian dukungan dari Mahfud MD, siswi SMP ini berharap bahwa kasus ini akan menghasilkan keadilan dan perhatian yang layak terhadap persoalan yang dia ungkapkan. Semoga kasus ini juga menjadi pendorong perubahan positif dalam tindakan pemerintah dan perlindungan terhadap anak-anak yang berani menyuarakan kritik dalam upaya memperbaiki kondisi masyarakat secara keseluruhan. (Zumardi IP)***

Leave a comment