Pura-pura Bahagia Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental, Waspada!
PONTIANAK, insidepontianak.com - Masalah dalam hidup pasti ada saja. Setiap orang juga punya cara untuk menutupinya. Tak jarang ada yang berpura-pura bahagia. Padahal, ia sadang tidak baik-baik.
Biasanya, orang pura-pura bahagia, untuk menutupi masalah hidupnya, dijalani supaya ia tak dikasihani. Orang seperti ini cendrung merasa dirinya kuat dan bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.
Tapi, cara itu juga tidak sepenuhnya baik. Sebab, bisa membuat stres sendiri. Ibarat beban, jika dipikul sendiri, tubuh bisa ambruk.
Begitu pula dengan kesehatan psikis. Masalah yang menumpuk, bisa membuat depresi berat dan menimbulkan kecemasan.
Sosiolog, Norma menyebut, tanpa disadari orang yang selalu berpura-pura bahagia, dapat berdampak serius pada kesehatan mental.
Seperti dilansir dari laman PMJ News berdasarkan laporan Psychology Today, Rabu (21/6/2023), berikut ini tiga bahaya yang dapat terjadi saat kamu terus menerus pura-pura bahagia:
1. Memendam Emosi Bisa Jadi Bom Waktu Menahan dan menutupi emosimu yang sebenarnya dengan senyuman dan sikap pura-pura bahagia seolah seperti bom waktu yang sewaktu-waktu bisa meledak.
Satu studi yang diterbitkan dalamAcademy of Management Journal menemukan bahwa pekerja yang mencoba memalsukan emosi mereka dan menjalani hari mereka justru mengalami keadaan emosi yang memburuk dari waktu ke waktu.
2. Percaya Pada Kebahagiaan yang Tidak Realistis
Banyak yang beranggapan bahwa semakin banyak orang tersenyum, semakin positif perasaan mereka, dan akan semakin bahagia. Namun sebuah artikel yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Social Psychology justru menemukan yang sebaliknya.
Dalam kesimpulannya disebutkan bahwa orang yang sering terpaksa tersenyum sebenarnya bisa menjadi bumerang baginya karena bukan sebagai senyuman atas kebahagiaan yang realistis.
3. Menghalangi Orang Memberikan Dukungan
Ketika kamu terus meyakinkan diri tentang kebahagiaanmu padahal kamu tidak merasakannya, maka orang-orang di sekelilingmu juga akan memperlakukanmu dengan cara seolah-olah kamu memang baik-baik saja.
Hal ini bisa menghalangimu untuk mendapatkan bantuan dan dukungan kesehatan mental yang sebenarnya kamu butuhkan.***
Penulis : admin
Editor :
Leave a comment