Penanganan Kasus Pembunuhan Sri Mulyani Stagnan, Keluarga Minta Bantuan Hotman Paris
PONTIANAK, insidepontianak.com - Penanganan kasus pembunuhan terhadap korban Sri Mulyani, yang ditemukan tinggal kerangka di Kabupaten Sambas, sudah memasuki 25 hari.
Namun, sampai saat ini belum tetungkap siapa pelakunya, meski ada satu orang berinisial Y sudah ditahan. Y adalah oknum anggota TNI berpangkat Prada.
Dia disebut-sebut sebagai mantan tunangan korban. Status Y saat ini juga masih terperiksa dan ditahan di POMDAM XII Tanjungpura.
Dia ditahan karena diduga erat kaitannya dengan kematian korban. Sebab, korban diketahui keluarga kabur dari rumah pada Desember 2022 untuk menemuinya yang tugas Sajingan Sambas.
Karena penanganan perkara ini dianggap tidak ada progres, pihak keluarga korban pun berupaya meminta bantuan sang pengacara kondang Hotman Paris Hutapea untuk mencari keadilan.
"Saya kakak korban meminta bantuan kepada bapak Hotman Paris untuk mengungkap kasus pembunuhan adik saya yang bernama Sri Mulyani," kata Ning Diana, kakak korban dalam video yang diunggah oleh aku Instagram pontianak_infomedia.
Diana berharap Hotman bisa membantu mengungkap kasus ini supaya menjadi jelas siapa pelaku yang tega menghabisi nyawa adiknya secara tragis.
Baginya, penanganan kasus pembunuhan adiknya yang kini ditangani POMDAM XII Tanjungpura tak ada perkembangan. Juga tidak ada kejelasan. Bahkan, ia mengaku dibuat bolak balik saat mempertanyakan progres penanganan kasus ini.
"Saya ke POMDAM, dilempar ke Kodam, dari Kodam dilempar lagi POMDAM. Sampai saat ini kami tidak mendapat kejelasan dan hari ini, saya benar-benar meminta bantuan Bapak Hotman Paris," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, kasus pembunuhan ini terbongkar berawal dari penemuan mayat di Desa Sebunga, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, Kamis (1/6/2023).
Mayat tersebut ditemukan terkubur tinggal kerangka. Setelah diselidiki kepolisian setempat, terungkaplah identias mayat itu.
Dia adalah Sri Mulyani warga Sungai Jawi, Pontianak Barat, yang sudah beberapa bulan dicari keluarganya.
Kakak Korban, Diana mengatakan, adiknya kabur dari rumah dan terakhir diketahui berada di Kabupaten Sambas untuk menemui Y sang kekasih yang merupakan oknum TNI yang bertugas di Sajingan. (Andi)***
Penulis : admin
Editor :
Leave a comment