Usai Viral, Tiga Bocah Pelempar Batu ke KRL di Stasiun Depok Berhasil Diringkus Polisi Kurang dari 24 Jam

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
PROBOLINGGO, insidepontianak.com - Tatkala aksi tiga bocah pelempar batu ke KRL di kawasan Stasiun Depok viral, pihak kepolisian berhasil menciduk pelaku tidak lebih dari sehari. Tindakan tiga bocah pelempar batu ke KRL yang tengah melaju di kawasan Stasiun Depok pada Senin, (10/7), ini rupanya masih dibawah umur. Akibat aksinya, jendela kereta api pecah sebanyak tiga buah. Karena cukup meresahkan, pihak kepolisian Polres Metro Depok langsung mendatangi masing-masing rumah tiga bocah pelempar batu ke KRL di kawasan Stasiun Depok. Mereka berhasil dibawa ke polres setempat. Aksi pelemparan oleh ketiga pelaku ini sudah termasuk kategori vandalisme. Selain merusak properti kendaraan umum, akibat perilaku anarkis tersebut juga dapat mengakibatkan penumpang alami cedera luka. Oleh sebab itu, tindakan yang terekam oleh kamera pengguna jalan lain ini pun kemudian ditindaklanjuti oleh pihak KCI. Dalam komentar yang terdiri dari tiga threads, akun @CommuterLne menyebutkan bahwa para pelaku kini telh ditindak lanjuti oleh petugas yang berwajib. "Selamat sore Kak, Mohon maaf atas kondisi yang terjadi, setelah kami lakukan pengecekan perihal adanya pelemparan terjadi pada KA tersebut, saat ini sudah ditangani oleh petugas." tulisnya pada kolom komentar akun @jalur5_, yang menjadi pengunggah video viral itu pada Senin (10/7). Keterangan terpisah, Manager External Relations and Corporate Image Care KAI Commuter, Leza Arlan membenarkan tentang video viral yang tengah menarik perhatian netizen di Twitter itu. Lebih lanjut, Leza juga menuturkan bahwa akibat aksi dari ketiga pelaku tiga buah jendela KRL pecah. "Akibat aksi vandalisme tersebut terdapat 3 jendela kaca yang pecah," tutur Leza, kepada wartawan, Selasa (11/7). Menanggapi peristiwa tersebut, Leza juga menjelaskan bahwa pihaknya tidak segan untuk melaporkan perbuatan serupa ke petugas penegak hukum. "Kami tidak segan-segan melaporkan tindakan tersebut kepada pihak yang berwajib," tegasnya. Selanjutnya, dia juga tidak lupa untuk mengingatkan ke masyarakat luas agar tidak meniru perbuatan para pelaku yang melempari KRL dengan batu. "Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat dekat rel secara khususnya dan kepada masyarakat luas umumnya untuk tidak melakukan tindak vandalisme pelemparan ke fasilitas umum," pungkas Leza. Bagi pihak kepolisian, mengidentifikasi para pelaku rupanya tidak sulit. Pasalnya, usai menghujani kereta yang sedang melintas itu mereka berbalik badan untuk kabur. Terlebih lagi, tatkala hendak melarikan diri wajah mereka terekam jelas oleh sebuah kamera pengguna jalan. Dengan begitu, wajah mereka dapat terbaca cukup jelas. Berdasarkan hal itu, pihak kepolisian Polres Metro Depok langsung mengunjungi rumah para pelaku. Melansir akun Instagram @polresmetrodepok, mereka memberikan keterangan bahwa para pelaku pelemparan batu itu masih di bawah umur. Hingga kini, mereka telah berada di polres setempat dan didampingi oleh para orang tua untuk menjalani proses pemeriksaan. "Pelaku vandalisme pelemparan KAI 1290 (Jakarta-Bogor) yang mengakibatkan jendela ke 3 dari depan pecah ternyata diketahui masih di bawah umur. Untuk itu pelaku didampingi orang tuanya saat ini berada di Satreskrim Polres Metro Depok untuk menjalani pemeriksaan," tulis keterangan dari Instagram @plresmetrodepok, Senin (10/7). Sebelumnya, aksi tiga bocah yang menjadi pelempar batu ke KRL di kawasan Stasiun Depok tersebut diunggah oleh akun Twitter @jalur5_. Melihat perilaku mereka, banyak kalangan netizen yang mengecam perbuatan mereka di kolom komentar. (Dzikrullah) ***

Leave a comment