Oknum Pembina Yayasan HS Setubuhi Anak Didik Hingga Hamil, Korban Dipaksa Aborsi

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com - Kasus persetubuhan yang dilakukan HS, oknum pembina yayasan pendidikan di Pontianak Barat telah menyebabkan anak didiknya hamil.

Setelah hamil, pelaku meminta korban melakukan aborsi. Ibu korban mengaku awalnya tidak tahu anaknya menjadi korban persetubuhan.

Selama ini, anaknya tak pernah bercerita apa-pun. Hari-hari remaja 18 tahun ini cenderung tertutup.

Namun, belakangan keanehan-keanehan dirasakan keluarga. Misalnya suka marah saat ditanya. Namun, keluarga tak tahu apa persoalan yang dihadapi anak korban sejak tahun 2022 lalu.

Satu ketika, ia ditelepon guru yang menyatakan korban datang bulan sakit, seperti mau pingsan. Ia pun kaget.

"Jadi korban disuruh pulang kejadian 2022. Waktu itu dia kelas dua," terang ibu korban, Sabtu (5/8/2023).

Selain itu, dia juga sempat curiga melihat perut anaknya yang kian membesar. Namun, sang anak berkilah, perutnya besar karena kenyang. Sebagai ibu, ia pun percaya.

Namun, kabar buruk datang dari cerita salah satu rekan korban. Ia bercerita banyak soal persoalan yang dialami remaja yang kini sudah duduk di kelas XIII.

"Saya tahunya dari mbak R. Dia cerita bahwa dia pernah disetubuhi, dan pernah melakukan aborsi di Jakarta," katanya.

Sebagai orang tua, kabar itu jelas membuat dia kaget. Sebab, anaknya setahu dia tak pernah ke mana mana.

"Anak saya dibawa pelaku. Kapan berangkat saya tidak tahu," ujarnya.

Sementara, ia juga tak kenal dengan pembina Yayasan Pendidikan tersebut. Ia tak pernah bertemu.

Pascakasus ini berproses di Polresta Pontianak Kota, ia mengaku sudah ditelepon orang yang mengaku kepolisian dan pemuka agama.

"Dia bukan sebagai pelaku, ada yang ngaku polisi, pemuka agama. Dia minta kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan," ucapnya.

Namun ditanggapi bahwa persoalan ini sudah diserahkan ke pengacara. Sementara yang datang langsung ke rumah juga minta agar kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan. (Andi)***


Penulis : admin
Editor :

Leave a comment