Aplikasi WhatsApp Masih Rawan Penyadapan? Kenali Ciri-Cirinya dan Cara Antisipasi Peretas WA

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
PROBOLINGGO, insidepontianak.com - WhatsApp (WA) merupakan aplikasi yang kerap dinarasikan sebagai media sosial rawan diretas. Untuk mengamankan dari penyadapan, terdapat beberapa tips yang harus diketahui. Serangan penyadapan terhadap WhatsApp sendiri tergolong cukup sulit. Pasalnya, aplikasi dengan logo bulat hijau gagang telepon ini telah dilindungi keamanan ketat. Bukan berarti walau sudah terlindungi, aplikasi WhatsApp sulit diretas oleh hacker. Bahkan dalam beberapa kasus, pengguna kerap mengeluhkan tentang WA-nya disadap oleh orang tak dikenal. Meski demikian, sistem keamanan aplikasi milik perusahaan Meta ini sudah cukup berkembang. Sebagaimana dilansir dari laman resminya, mereka mengandalkan sistem enkripsi. Di dalam dunia keamanan siber, end-to-end encryption adalah sistem yang dapat melindungi pesan singkat dari ujung ke ujung. Sehingga, kemungkinan pihak ketiga untuk mengintervensi sangat kecil. Bahkan, pihak perusahaan WhatsApp sendiri tidak bisa mengintip pesan yang dikirim ataupun diterima. Hanya antar pengguna saja yang dapat melihat langsung isi teks. Toh, walaupun sudah mendapatkan proteksi yang ketat, masih saja terdapat WA pengguna yang masih bisa disadap dari jarak jauh oleh orang jahat. Hal ini kemungkinan besar disebabkan pihak ketiga mengetahui kode OTP (One Time Password) bocor. Kode ini dikirim melalui pesan singkat (SMS) dalam bentuk angka, tatkala hendak log in. Biasanya, pengguna WA memberitahukan ke orang lain karena telah dimanipulasi oleh pihak ketiga. Mereka kerap memakai metode Social Engineering dengan ragam bujuk rayuan. Tipu muslihat di dunia siber hitam ini sering dilakukan dalam dua cara. Pertama, OTP dapat jatuh ke orang lain melalui bujuk rayuan. Biasanya, mereka akan menghubungi pengguna melalui pesan singkat, atau menelponnya secara langsung. Sebagaimana yang dialami oleh tim Insidepontianak, para peretas akan berpura-pura meminta kode OTP karena salah memasukkan nomor ponsel. Bila hal serupa terjadi pada Anda, diharapkan jangan percaya dengan ucapan mereka. Bila kode OTP diberitahukan, kemungkinan besar akun WhatsApp dan data di dalamnya bisa diakses oleh orang lain. Hal ini juga diterangkan juga di dalam laman resmi FAQ WhatsApp, sebagaimana dikutip Insidepontianak, pada Senin (7/8). Mereka menyebut kode OTP yang jatuh ke pihak ketiga, sangat memungkinkan terjadinya penguntilan akun pengguna oleh mereka. Cara kedua, para peretas akan meminta pengguna WA menginstal aplikasi tertentu atau terpancing untuk membuka akses yang mengandung malware. Cara terakhir ini tidak dengan bentuk bujuk rayu secara langsung agar memberikan kode OTP. Melainkan, peretas meminta pengguna untuk mengunduh aplikasi atau memencet link, yang dapat menginkan mereka ke perangkat teknologi. Maksudnya tidak lain melalui pembobolan sistem keamanan perangkat komunikasi. Ketika korban sudah terperangkap, peretas dapat melihat langsung OTP di kotak masuk SMS. Adapun ciri-ciri WA telah diretas, biasanya terdapat teks yang dikirim oleh pihak ketiga tanpa sepengetahuan pengguna. Begitupula dengan pesan hilang secara tiba-tiba, yang tidak dilakukan oleh pemilik akun. Lebih parahnya, pengguna WhatsApp bahkan tidak dapat mengakses aplikasi karena akunnya berada di bawah kontrol peretas. Walau peretasan terhadap WhatsApp cukup membuat was-was. Pengguna tidak perlu khawatir berlebihan. Bahkan bila sudah terjebak, terdapat tips agar terbebas dari peretasan. 1. Lindungi perangkat komunikasi dengan aplikasi pembaca malware. Pengguna wajib mengunduhnya di Play Store (Android) dan Apps Store (iOS). 2. Bila WA pernah disadap, cobalah hapus aplikasi WhatsApp terlebih dahulu kemudian install kembali. 3. Masukkan kode OTP yang dikirimkan lagi oleh WA. Lumrahnya, akun yang pernah diretas akan menerima kode tersebut dalam waktu 12 jam kemudian. 4. Bila gagal, laporkan kendala yang dialami secara mendetail melalui alamat WhatsApp yang telah disediakan oleh akun resmi. 5. Perketat keamanan WA dengan verifikasi dua langkah. Masukkan kode PIN tambahan, serta fingerprint bagi smartphone yang mendukung keamanan pembaca sidik jari. Demikianlah pembahasan ciri-ciri WhatsApp disadap, modus/motif peretas, dan tips agar WA aman dari pihak ketiga. (Dzikrullah) ***

Leave a comment