Mengungkap 5 Fakta Menarik tentang Penyakit GERD yang Jarang Diketahui: Waspada dengan Gangguan Kesehatan Ini

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MARTAPURA, insidepontianak.com - Berikut 5 fakta menarik tentang penyakit gerd yang jarang diketahui oleh masyarakat. Kita perlu memahami kelima fakta ini untuk dapat mengatasi penyakit yang satu ini.

Dengan 5 fakta menarik tentang penyakit gerd yang jarang diketahui ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi kalian para penderita penyakit yang satu ini.

Simak keseluruhan artikel untuk mengetahui kelima fakta tersebut.

5 fakta menarik tentang gerd yang jarang diketahui ini sebagaimana dilansir insidepontianak.com dari akun Tik Tok @secangkirhotto yang membahas seputar fakta tentang kesehatan. Berikut detail informasinya.

Penyakit Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah masalah kesehatan yang seringkali diabaikan, namun memiliki dampak serius terhadap kualitas hidup dan kesehatan kita. Mari kita menggali lebih dalam mengenai beberapa fakta penting tentang penyakit ini.

  1. GERD Adalah Penyakit Kronis yang Memerlukan Perawatan Jangka Panjang

Berbeda dengan masalah lambung biasa, GERD merupakan kondisi yang kronis dan menuntut perhatian serius.

Asam lambung yang naik secara berulang ke kerongkongan dapat menyebabkan gejala yang tidak hanya mencakup heartburn.

Gejala lain seperti rasa asam di mulut, hingga kesulitan menelan dan bahkan batuk kronis. Dengan demikian, penanganan yang berkelanjutan dan perubahan gaya hidup yang konsisten diperlukan untuk mengatasi kondisi ini.

  1. Dampaknya terhadap Kualitas Hidup

Gejala GERD seperti kesulitan tidur dan sensasi terbakar di dada bisa merusak kualitas hidup secara signifikan. Bahkan, kondisi ini bisa berkontribusi pada munculnya kecemasan atau kegelisahan. Oleh karena itu, mengelola emosi dan stres juga menjadi bagian penting dari penanganan gerd.

  1. Gaya Hidup Berperan Penting

Gaya hidup kita memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan dan pengendalian gerd. Kebiasaan merokok, misalnya, dapat melemahkan otot-otot sfingter esofagus yang bertanggung jawab mengontrol aliran makanan dan cairan ke lambung, sehingga meningkatkan risiko naiknya asam lambung ke kerongkongan.

Tidur setelah makan juga dapat memicu gejala, karena posisi tidur memungkinkan makanan dan cairan naik ke kerongkongan dengan lebih mudah. Oleh karena itu, menyadari dampak gaya hidup dan mengadopsi perubahan yang sehat dapat membantu mengurangi risiko dan gejala GERD.

  1. Risiko Penyakit Lain

Meninggalkan gerd tanpa penanganan yang tepat dapat berakibat serius. Paparan asam lambung yang terus-menerus ke kerongkongan dapat menyebabkan peradangan kronis, bahkan meningkatkan risiko kanker kerongkongan.

Kondisi ini menunjukkan pentingnya pengobatan dan pengendalian gerd untuk mencegah konsekuensi jangka panjang yang lebih serius.

  1. Harapan Pemulihan

Meskipun gerd adalah penyakit kronis, ini tidak berarti tidak dapat diatasi. Perubahan gaya hidup yang meliputi menghindari pemicu gerd seperti makanan tertentu dan berhenti merokok, serta menjaga berat badan ideal, dapat memberikan perbaikan yang signifikan.

Mengatur pola makan dengan makanan yang lebih ringan dan teratur juga merupakan langkah penting dalam pengendalian GERD. Selain itu, menjaga stres tetap terkendali dapat membantu mengurangi produksi asam lambung.

Dalam kesimpulannya, gerd adalah kondisi yang serius dan memerlukan perhatian lebih dari sekadar masalah pencernaan biasa. Dengan memahami fakta-fakta ini dan mengadopsi perubahan gaya hidup yang sehat.

Kita dapat mengatasi dampak negatif penyakit ini dan meningkatkan kualitas hidup kita secara keseluruhan.

Jangan abaikan tanda-tanda GERD, karena tindakan pencegahan dan pengobatan dini dapat membuat perbedaan besar dalam kesehatan dan kesejahteraan kita (Fildzah).***

Leave a comment