Kue Batang Burok Pontianak, Sajian Khas Bangsawan Melayu: Nama Boleh Buruk, Rasa Tetap Lezat

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, insidepontianak.com - Nama yang buruk tidak serta merta mewakili aslinya. Terbukti kue batang burok, kue khas Melayu yang terkenal di Pontianak sejak dulu ini berasa lezat.

Bahkan, batang burok adalah sajian bagi bangsawan Melayu sejak lama. Di Pontianak, makanan inipun menjadi kue khas yang sangat dicari.

Ya, sejak era Kesultanan Melayu Pontianak, batang burok telah dikenal. Jadi ini bukan soal nama, pun ternyata kue khas ini memiliki filosofi yang dalam.

Sebagai informasi, batang burok terbilang kue khas suku Melayu di mana pun. Sebut saja Kepulauan Riau, Malaysia, dan daerah lainnya.

Melansir daengpajoka.com dan cookpad.com, Kamis (31/8/2023), kehadiran kue ini di suku Melayu memiliki makna tersendiri, tentu dengan cerita yang melatarbelakanginya.

Tapi intinya, melalui makanan ini seorang bangsawan Melayu tidak boleh sembrono. Pasalnya ketika memakan kue batang burok, ada kecenderungan isi makanan itu berderai ke mana suka. Jadi, wajib hati-hati.

Filosofi batang burok adalah "biar pecah di mulut jangan pecah di tangan." Ini menggambarkan seseorang bangsawan mempunyai etika pada saat makan. Tidak terkecuali ketika sedang mencicipi sebuah hidangan.

Apabila seseorang bangsawan terburu-buru dan ceroboh ketika makan atau mencicipi hidangan, maka mencermikan betapa buruknya tingkah laku bangsawan tersebut.

Selain itu juga, kue ini dibuat untuk menggambarkan bagaimana pandainya orang Melayu menjaga prinsip kehidupannya dan janji yang telah mereka ucapkan.

Pun, terkait menjaga kerahasiaan seseorang yaitu prinsip untuk tidak akan menceritakan rahasia orang kepada orang lain.

Nah, secara umum batang burok memiliki penampilan yang mirip dengan dadar gulung, tetapi dengan komposisi isian yang berbeda, terutama di Pontianak.

Sederhananya, jika dadar gulung cenderung berisi inti (kelapa yang telah dicampur gula merah), maka batang burok berbeda; Anda akan menemukan wortel, daging cincang, dan kentang.

Tapi tidak seperti risol yang cenderung kering, batang burok malah lebih basah. Itulah sebab, ada yang menyebutnya sebagai risol berkuah.

Yang jelas, penggunaan bahan-bahan segar dan rempah-rempah yang khas memberikan cita rasa yang otentik dan memukau. Berikut resep dan cara membuatnya secara umum:

Bahan Isi

  • 250 gr kentang
  • 100 gr daging cincang
  • 2 buah wortel
  • 2 buah bawang putih
  • 1 buah bawang bombay kecil
  • Secukupnya merica bubuk
  • Secukupnya jinten bubuk
  • Secukupnya kaldu jamur
  • Minyak 1 sdm untuk menumis

Bahan Kulit:

  • 300 gr tepung terigu
  • 1 butir telur ayam
  • Secukupnya Garam
  • 700 ml air/lebih
  • 2 sdm minyak

Bahan Lainnya

  • Santan
  • Bawang goreng
  • Irisan cabai merah besar
  • Irisan seledri

Cara Membuat

  1. Kupas kentang dan wortel, potong kotak kecil-kecil
  2. Cincang bawang putih
  3. Siapkan wajan, masukkan 1 sdm minyak goreng, masukkan bawang putih cincang dan rajangan bawang bombay
  4. Setelah harum, masukkan berturut-turut daging cincang, wortel, kentang, tambahkan air secukupnya
  5. Masukkan garam, penyedap rasa, merica bubuk, dan jinten bubuk
  6. Aduk terus sampai kering, angkat, dan sisihkan
  7. Siapkan wadah, masukkan tepung terigu, telur dan garam. Tambahkan minyak goreng dan air secukupnya, aduk sampai adonan tercampur rata dan agak encer
  8. Dadar satu persatu adonan tadi
  9. Ambil lembaran dadar, masukkan adonan isi terus dilipat seperti membuat kue dadar gulung
  10. Siapkan mangkuk tahan panas, susun kue dadar tadi di atasnya. Kemudian siram dengan santan kental yang sudah dicampur dengan garam sedikit.
  11. Kukus hingga kue dan santan matang.
  12. Keluarkan dari kukusan kemudian hias di atasnya dengan bawang goreng, irisan cabai merah besar, dan irisan seledri
  13. Batang burok siap disantap

Demikian soal batang burok, kue khas Melayu yang ada di Pontianak. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment