Arawinda Kirana Bikin Film Diam, Klaim Jadi Korban Kekerasan Seksual, Netizen: Playing Victim!

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, insidepontianak.com - Aktris Arawinda Kirana bikin film 'Diam' yang terinspirasi dari pengalaman kekerasan seksual yang dia alami pada tahun 2022 lalu.

Film dengan judul Diam ini diungkapkan Arawinda Kirana menggambarkan apa yang dia rasakan saat menjadi korban kekerasan seksual.

Arawinda Kirana bahkan menyebutkan jika kasus kekerasan seksual yang dia alami itu disamarkan oleh pelaku dengan rangkaian cerita palsu, dan benang merahnya ada di dalam Film berjudul Diam ini.

Meskipun tak menjelaskan secara detil kronologi pengalaman kekerasan seksual yang dialami oleh Arawinda Karinam, namun film Diam ini diakuinya sebagai buah kejujuran atas pengalamannya.

"Film ini saya buat–dengan energi besar dan passion yang bersumber dari kejujuran–sebagai cerminan kasus kekerasan seksual yang saya alami pada tahun 2022. Selama ini, kasus saya disamarkan oleh pelaku di bawah sebuah rangkaian cerita palsu yang direkayasa dan ditanam menggunakan kesenjangan uang dan dinamika kuasa," tulis Arawinda Kirana, dilansir dari Instagram-nya, Kamis (7/9/2023).

Diungkapkan Arawinda setelah 1 tahun pascakejadian, barulah ia memiliki momen pertama dimana dia akhirnya berani untuk berbicara dan mengungkapkan kebenaran mengenai kasus yang dia alami.

"Ya, melalui satu-satunya hal yang saya punya = karya saya. Bagi semua manusia yang takut berjuang karena kesenjangan kuasa antara penyintas dan pelaku; karena sistem hukum yang tidak mengakomodasi; ataupun alasan-alasan lainnya," tambhanya.

Terkait itu Arawinda juga banyak menyinggung tentang sistem hukum negara dan pasal karet yang justru semakin merugikan manusia karena membatasi kebebebasan berbicara.

"Sistem hukum negara dan pasal-pasal karet yang ada justru semakin merugikan manusia dengan membatasi kebebasan untuk berbicara. Banyak penyintas yang terpaksa tenggelam, diam, dan apabila ingin berjuang harus sangat berhati-hati," ungkap Arawinda.

Selain itu ditegaskan Arawinda, sebagai catatan, film pendek yang dia buat ini tidak akan ditayangkan versi penuhnya secara umum.

Menurutnya film ini bukanlah sebuah komoditas yang ingin dia perjual-belikan untuk menghasilkan uang. "Film ini sepenuhnya media ekspresi dan bersuara," tegasnya.

Namun bukannya mendapatkan dukungan, netizen malah menghujat Arawinda sebagai seseorang yang playing victim atas perbuatannya karena diduga telah menghancurkan rumah tangga orang lain.

"Kalau emang ada kekerasan seksual dari awal kenapa ga ada inisiatif untuk langsung hubungi Amanda sebagai pihak istri. Gak punya energy sebanyak itu kah? Tapi masih effort untuk trash talk soal Amanda di close friend IG. And what about jelek2in nama Amanda di get contact? Do you want to talk about it?" komentar netizen dengan akun @chocoomartini.

Netizen lain bahkan menyebut Arawinda stres karena seolah menjadi korban dari kejadian tahun 2022 yang sempat menghebohkan publik.

"Yang lo maksud disini pihak yg berkuasa itu siapa? Yg membungkam lo dan mengancam lo itu siapa? Kalau memang lo merasa dirugikan kenapa lo gak lapor polisi aja, hati2 loh jangan sampe ini jd bola liar, bikin orang berspekulasi kemana-mana, speak up kok nanggung banget sih kalau emang lo punya bukti yg kuat dan lo merasa gak bersalah ya lo beberkan aja semuanya katanya lo udah gak takut lg kan?" cecar netizen dengan akun @alifryyyy.

Lewat unggahannya di story Instagram, Arawinda pun menjawab tanggapan dan pertanyaan netizen di kolom komentar postingannya itu.

"Tapi saya diancam setiap kali saya ingin speak up. Jadi kalau bertanya, "kenapa sekarang Ara?". Its because i'm not afraid of them anymore," pungkas Arawinda Kirana. (Adelina). ***

Leave a comment